Sejauh ini ruang yang masih memiliki “solidaritas intim” ialah aktivitas akademik dan politik. Keduanya memiliki unit model hubungan yang unik dari atas ke bawah. Para KAHMI yang masih beraktivitas membukukan pikiran dalam pendidikan masih dipercaya oleh kader mudanya.
Jauh daripada itu, KAHMI dalam arena politik dianggap sebagai resprestasi penekan kebijakan yang bisa membukakan jalan bagi kader muda merambah ruang ekpresei yang lain. Perbedaan pilihan pada melakukan afiliasi politik bagi kalangan kader HMI telah dipercaya menjadi sesuatu yg sangat biasa.
Model gerak ini semakin cair pada era demokratisasi, waktu asal daya politik terbagi-bagi & kesempatan buat berkuasa semakin terbuka. Yang disayangkan seringkali kehendak buat berkuasa malah menabrak prinsip-prinsip kebenaran & keadilan. Kentalnya ikatan historis yg dilembagakan melalui tradisi kekeluargaan pada pada organisasi, menciptakan HMI terasa lamban berkecimpung.
Ruas gerakan perubahan di Kota Batu tidaklah sederhana, sebagai kota Wisata yang beririsan dengan Kota Malang sebagai Kota pelajar, Kota Batu memiliki masalah yang disparitasnya cukup tinggi. Kontrol KAHMI dari luar dan dalam pada pemerintahan daerah tidak sebagai kolektif kolegial. Ceruk penampung kritik harus segera menjadi mengahsilkan perubahan.
Melalui proyek pembangunan, rakyat masih dipahami sebagai”obyek pasif”, terkadang negara merenggangkan diri dengan kelas menengah dan kaum intelektual. Sejauh ini KAHMI Kota Batu memiliki ruang eksklusif yang kondisinya koneksinya terang redup satu sama lain. Keberagaman pekerjaan pada pengurus KAHMI Kota Batu adalah satu kecenderungan yang menguntungkan sekaligus penjeda gerakan KAHMI.
Saat penyelenggaraan Musyawarah Daerah (MUSDA) KAHMI Kota Batu wacana kekuasaan lebih kentara dibandingkan arah gerakan programnya. Alasan ini mempertebal fakwa bahwa dengan kualitas individual dan kuantitas anggota KAHMI Kota Batu, tidak bisa dibantah bahwa telah memunculkan postulat upaya gesekan perebutan kepemimpinan kekuasaan.
Menuju Hilir Keummatan dan Kebangsaan
KAHMI daerah memiliki tanggung jawab yang rumit tapi menguntungkan. Sejauh ini katalisator indeks pembangunan di mulai dari ruang kecil nan jauh dari kota besar. Pertumbuhan Kota Batu berserta segala perniknya adalah keuntungan sekaligus beban. Keuntungan dikarenakan KAHMI bisa membangun konsen tinggi bagi pada pemberdayaan ekonomi atau pemebedayaan. Setara keungtungannya, beban KAHMI semakin rumit karena modalitas KAHMI Kota Batu tidak terkonsetrasi pada satu titik. Keberagamaan itu Nampak sebagai titik kekuatan kecil yang masih belum menemukan momentumnya.
Pada penyelenggaraan MUSDA tahun ini, KAHMI Kota Batu dituntut melakukan banyak lompatan program dan kolaborasi. Sejauh ini penyangga utama dan peran KAHMI dianggap memiliki faksi peran yang merentang ke atas tidak kesamping ataupun ke bawah. Hubungan pada level itu ditandai dengan minat kader HMI untuk menjaga stok aktor KAHMI di masa depan tetap ada.
KAHMI sering mendapat kritik karena dianggap memiliki gap antara kewajiban membina ruang pengabdian alumni dan merawat kader. Meretang ke samping adalah model peran yang mesti deperluas sekaligus mandalam. Sumber daya alam di Kota Batu tidak akan habis namun kian terbatas. KAHMI Kota Batu mestinya sudah memiliki katup pembedayaan tingkat desa menunjukkan kebeperhakan pada masyarakat setempat.
Bertepatan menjelang pemilu, suasana MUSDA KAHMI sudah tentu dinamis. Maka, jangan sampai kesan habitus politik HMI lama semakin muncul dipermukaan. Terdapat kejenuhan mengingat jejaring KAHMI dianggap respresentasi dari sebuah identas kepentingan politik tertentu selama ini. MUSDA harus menjaga kematangan memaknakan politik luhur dengan tidak menarik pada gerakan politik tertentu.
Alasan di atas menyebabkan kalangan intelektual sendiri merasa gamang. Mereka sadar akan tanggung jawab dan tuntutan sosial untuk ikut memperbaiki pemerintahan yang ada demi bangsa dan rakyat. Namun, mereka juga merasa waswas: apakah efektif dan pilihan tepat bergabung lewat jalur parpol dan seterusnya merapat ke pemerintah. Betulkah dunia politik menjanjikan perubahan? Ataukah dirinya yang tergilas dan diubah oleh parpol dan birokrasi pemerintahan yang korup?
Fakta lain bahwa terjadi krisis kepemimpinan, di level pusat dan daerah, yang menginspirasi dan menggerakkan. Para politisi sibuk berwacana, seremoni, dan beriklan, tetapi tak punya agenda yang mampu menarik dan menggerakkan massa untuk bangkit mengakhiri era yang penuh dengan keluh kesah dan berita korupsi. Maka dari itu, MUSDA KAHMI Kota Batu kali harus jadi pembeda dengan mutu kontestasi yang elegan, polemik yang keras disiplin namun beradab dalam argumetasi. Selamat Ber-MUSDA Warga KAHMI Kota Batu!
*) Penulis: Dekki Umamur Rais (Warga KAHMI Kota Batu)
Social Footer