![]() |
Buruknya infrastruktur jalan yang menghubungkan desa mereka dengan fasilitas kesehatan terdekat, Memaksa Warga Desa Ratte Menandu Seorang Wanita Hamil dan Buka Puasa Ditengah Jalan / Foto: Kompas.com |
Pasien bernama Kurniati (35) mengalami kesulitan melahirkan dan harus segera mendapatkan perawatan medis. Karena tidak ada akses kendaraan yang memadai, warga bergantian menandu Kurniati menuju tempat yang dapat dijangkau ambulans. Perjalanan ini melibatkan warga desa, termasuk seorang bidan desa yang turut mendampingi untuk memberikan bantuan medis darurat selama perjalanan.
Insiden ini terjadi di Desa Ratte, Kecamatan Tutar, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, selama bulan Ramadan. Karena kondisi geografis dan infrastruktur yang buruk, perjalanan menuju fasilitas kesehatan terdekat memakan waktu hingga lebih dari lima jam, melewati medan yang ekstrem seperti pegunungan terjal, sungai, dan jalan licin.
Buruknya infrastruktur jalan dan jembatan di Kecamatan Tutar menjadi penyebab utama kesulitan warga dalam mengakses layanan kesehatan. Kepala Desa Ratte, Habri, mengungkapkan bahwa kondisi ini telah berlangsung lama, meskipun pihaknya sudah berulang kali meminta perhatian dari pemerintah.
"Beginilah kondisi akses jalan yang rusak. Kami berharap agar pemerintah serius mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di jalur ini agar warga tidak lagi harus ditandu puluhan kilometer ke pusat kesehatan," ujar Habri.
Perjalanan dimulai dari Desa Ratte menuju perbatasan desa yang dapat dijangkau kendaraan. Warga menggunakan tandu improvisasi dan membawa pasien melalui medan yang sulit. Selama perjalanan, pasien beberapa kali harus berhenti karena rasa sakit yang tak tertahankan. Ketika waktu berbuka puasa tiba, rombongan berhenti di tengah hutan untuk sekadar berbuka dengan makanan dan minuman seadanya. Setelah berbuka, perjalanan dilanjutkan dengan bantuan senter hingga larut malam.
Bidan desa yang turut serta beberapa kali mencoba membantu Kurniati melahirkan di tengah perjalanan, namun upaya tersebut tidak berhasil. Setelah mencapai titik perbatasan desa, ambulans akhirnya dapat membawa pasien ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kepala Desa Ratte menegaskan bahwa kondisi ini tidak hanya menyulitkan akses kesehatan, tetapi juga memengaruhi pendidikan dan kehidupan sehari-hari warga. Selama dua bulan terakhir, belasan pasien yang membutuhkan perawatan intensif dilaporkan harus ditandu seperti Kurniati.
Habri berharap pemerintah segera mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki jalan dan jembatan di Desa Ratte, sehingga warga tidak perlu lagi menghadapi risiko besar saat membutuhkan layanan kesehatan.
Social Footer