Breaking News

Kelurahan Murtigading, Sulap Lahan Terbengkalai Menjadi Desa Agrowisata Kelengkeng

 

Kelurahan Murtigading, Sulap Lahan Terbengkalai Menjadi Desa Agrowisata Kelengkeng
Sambangdesa.com / Bantul - Dorongan memanfaatkan daya tarik pariwisata telah menginspirasi Kalurahan Murtigading, Kapanewon Sanden, Bantul untuk mendirikan sebuah desa agrowisata kelengkeng. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mencapai keuntungan finansial semata, tetapi juga sebagai wahana pendidikan serta sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada impor buah.

Sunarto (53), ketua kelompok tani buah kelengkeng Duta Makmur dan pengelola agrowisata Murtigading, menjelaskan bahwa gagasan mendirikan desa agrowisata ini muncul pada tahun 2015 dengan tujuan utama memperbaiki perekonomian lokal. Awalnya, warga merasa kesulitan menemukan potensi wisata di daerah mereka karena kurangnya wahana seperti air terjun atau gunung yang menjadi daya tarik.

"Oleh karena itu, kami mencetuskan ide untuk mengembangkan desa agrowisata. Kami memanfaatkan lahan-lahan yang sebelumnya tidak terpakai menjadi lahan produktif," ujarnya.

Keberhasilan proyek ini juga tak terlepas dari bantuan dana desa yang diterima. Bantuan ini mendorong warga setempat untuk mengubah Kalurahan Murtigading menjadi desa agrowisata kelengkeng.

"Mulai dari bibit, pupuk, hingga proses penanaman dibiayai oleh dana desa. Tanahnya sendiri dimiliki oleh masing-masing warga," tambahnya.

Saat ini, dari satu lokasi awal yang dikelola oleh Sunarto, sudah ada 25 lokasi budidaya kelengkeng di Murtigading dengan sekitar 10.000 pohon kelengkeng.

"Pada awalnya, saya menanam 150 pohon di lokasi saya. Namun, kemudian banyak warga lain yang ikut serta. Sekarang, sekitar 1000 pohon sudah produktif," katanya.

Setiap kali panen, pohon kelengkeng mereka bisa menghasilkan sekitar 100 kilogram per pohon. Namun, buah-buah tersebut tidak dijual ke pasar, melainkan disediakan khusus bagi pengunjung yang datang langsung ke lokasi.

"Buahnya tidak dijual, hanya untuk konsumsi langsung pengunjung. Bahkan, stok buah sering tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan," jelasnya.

Taman kelengkeng yang mereka kembangkan bukan hanya sebagai sumber pendapatan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan masyarakat setempat. Mereka berharap bahwa keberadaan agrowisata kelengkeng ini dapat mengurangi ketergantungan pada impor buah.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close