Acara ini berlangsung khidmat di Pendopo Kabupaten Malang pada Sabtu, 15 Februari 2025, dan dihadiri oleh kader HMI, alumni, tokoh masyarakat, serta tamu undangan.
Ketua Umum HMI Cabang Malang, Mirdan Idham, menekankan bahwa perayaan Dies Natalis ini menjadi momentum refleksi bagi seluruh kader untuk memperkuat peran organisasi dalam menjawab tantangan zaman. Menurutnya, perkaderan adalah inti dari eksistensi HMI sebagai organisasi.
“Perkaderan merupakan jantung dari organisasi ini. Kita harus terus berinovasi dan merespons tantangan zaman agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa,” ujar Mirdan saat diwawancarai di sela-sela acara.
Ia menambahkan bahwa perayaan Milad HMI bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk komitmen untuk menjaga eksistensi organisasi.
“Perayaan ini adalah bukti komitmen kami untuk terus relevan dalam menjawab tantangan zaman. Kader HMI harus menjadi lokomotif perubahan positif di berbagai aspek, baik akademik, sosial, maupun kebangsaan,” jelasnya.
Ketua pelaksana acara, Ahmad Soffan Aly, melaporkan bahwa Dies Natalis ke-78 ini diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk Dialog Perkaderan, Pemotongan Tumpeng, dan aksi sosial berupa Santunan Anak Yatim. Sebanyak 16 anak dari Yayasan Yatim Piatu Al-Amanah turut diundang untuk menerima santunan.
Selain itu, acara juga dimeriahkan dengan Pentas Seni dan Budaya yang menampilkan lima jenis tari, seperti Tari Topeng, Wonderland, Sawat Maluku, dan Kreasi Banyuwangi. Penampilan Hadrah Al-Banjari dari Madrasah Aliyah Al-Hayatul Islamiyah turut memeriahkan suasana.
“Alhamdulillah, semua rangkaian acara berjalan dengan baik. Kami berharap kegiatan ini dapat membawa keberkahan bagi masyarakat dan bermanfaat bagi kader HMI,” ungkap Ahmad.
Mirdan Idham menegaskan bahwa dengan usia ke-78 tahun, HMI harus tetap menjadi organisasi yang relevan dan progresif. Ia mendorong seluruh kader untuk terus berpikir inovatif dan responsif dalam menghadapi berbagai persoalan umat dan bangsa.
“Semangat perjuangan ini harus terus digelorakan agar HMI tetap menjadi lokomotif perubahan yang membawa manfaat luas,” ujar Mirdan.
Secara keseluruhan, perayaan Dies Natalis ini tidak hanya menjadi ajang refleksi internal organisasi, tetapi juga wadah membangun solidaritas dan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Social Footer