Breaking News

Debat Kedua Cawapres Tidak Memberikan Solusi Konkret Terhadap Permasalahan Desa

 

Debat Kedua Cawapres Tidak Memberikan Solusi Konkret Terhadap Permasalahan Desa
Sambangdesa.com / Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai bahwa debat kedua calon wakil presiden (cawapres) tidak memberikan solusi konkret terhadap permasalahan desa. Riza Annisa Pujarama, peneliti Center of Macroeconomics and Finance di Indef, menyayangkan bahwa argumen dalam debat tidak membahas secara mendalam solusi untuk tantangan yang dihadapi desa. Padahal, setiap pasangan calon (paslon) telah mencantumkan visi-misi terkait permasalahan desa.

"Saya berharap debat tersebut membahas isu-isu yang lebih substantif, seperti bagaimana visi-misi dan solusi konkret terhadap permasalahan saat ini. Namun, sayangnya, solusi konkret tidak diungkapkan, meskipun ketiga paslon memiliki visi-misi yang lengkap, terutama terkait masalah desa," ungkap Riza dalam acara Tanggapan Indef atas Debat Keempat yang disaksikan secara daring di Jakarta, Senin (22/1/2024).

Menurut Riza, persoalan desa tidak hanya sebatas pada aspek dana desa. Seharusnya, para kandidat bisa menjelajahi berbagai masalah yang dapat dieksplorasi, seperti bagaimana desa dapat menjadi pusat pertumbuhan untuk mewujudkan pembangunan dari pinggir.

Namun, menurutnya, diskusi tentang isu-isu semacam itu tidak muncul dalam debat tersebut. "Yang dibahas malah menambah dana desa, padahal esensi dari dana desa, penggunaannya, efektivitasnya, dan rencana ke depannya tidak diangkat," ujar Riza.

Dalam debat kedua, cawapres Muhaimin Iskandar dari paslon 01 berjanji akan meningkatkan anggaran dana desa menjadi Rp 5 miliar jika terpilih dalam Pemilu 2024. Saat ini, pemerintah menganggarkan rata-rata Rp 1 miliar per desa untuk dana desa.

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam visi-misinya menjelaskan misi pembangunan desa yang tercantum pada Misi 4 tentang Pembangunan Kota dan Desa Berbasis Kawasan yang Manusiawi, Berkeadilan, dan Saling Memajukan. Namun, Riza menyoroti bahwa pembahasan terkait esensi dana desa, penggunaannya, dan efektivitasnya tidak mencuat dalam debat tersebut.

Paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (paslon 02) menjanjikan pembangunan desa dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, yang tercantum dalam program kerja Asta Cita 6. Fokus paslon ini mencakup program perlindungan sosial desa, perbaikan sistem tata kelola desa, peningkatan daya beli buruh, perluasan pembiayaan UMKM, dorongan kemandirian masyarakat miskin dan kurang mampu, jaminan akses air bersih, pembinaan layanan panti sosial, hingga penyediaan transportasi publik murah.

Paslon Ganjar Pranowo-Mahfud Md (paslon 03) membagi program desa ke dalam beberapa kategori, termasuk program kesehatan, budaya maju dan sportif, pembangunan ekonomi, dan ekonomi hijau. Namun, Riza mencatat bahwa dalam debat tersebut, tidak terfokus pada pembahasan esensi dan penggunaan dana desa serta rencana ke depannya.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close