Sambangdesa.com / Surabaya - Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) akhirnya mencapai pencapaian bersejarah dengan mengwisuda lulusan perdananya. Sebanyak 585 mahasiswa dari program RPL Unesa berhak mendapatkan gelar sarjana setelah menjalani proses wisuda pada Senin (18/9/2023). Lulusan dari program RPL ini diharapkan dapat menjadi pionir dan penggerak utama dalam mendorong perubahan menuju desa yang lebih maju dan mandiri.
Kepala Pusat RPL Unesa, Awang Dharmawan, menjelaskan bahwa lulusan pertama dari program RPL Desa berjumlah 585 orang, sementara 8 orang lainnya akan mengikuti wisuda pada periode berikutnya. Target mereka adalah mencapai 591 mahasiswa RPL yang akan lulus tahun ini. Selain program RPL di Bojonegoro, saat ini juga sudah berjalan program RPL dengan Pemerintah Kota Surabaya yang diikuti oleh 490 mahasiswa, termasuk pejabat daerah seperti kepala bidang, kepala seksi, staf, dan guru-guru PAUD. Mereka mengambil program sarjana dan sebagian rata-rata mengambil program magister.
"Ada berbagai tingkat jabatan, mulai dari kabid, kasi, dan sebagainya, dan juga sekitar 200 guru PAUD yang telah menerima pelatihan dan saat ini tengah berjalan. Untuk mereka yang mengambil program S-1, targetnya adalah menyelesaikan dalam 4 semester, sementara yang mengambil program magister diharapkan dapat menyelesaikan dalam 2 semester. Program ini didesain dengan konsep pembelajaran berbasis proyek," ungkapnya dalam pernyataan resmi, Senin (18/9/2023).
Unesa juga menjalankan program RPL dengan Pemerintah Kabupaten Magetan yang diikuti oleh 128 mahasiswa, termasuk pejabat dan staf di OPD Magetan. Dharmawan yakin bahwa program RPL di Magetan akan menjadi kolaborasi yang sangat baik dan berkelanjutan, karena dikembangkan melalui banyak proses dan konsep yang sangat baik sesuai dengan kebutuhan birokrasi setempat.
"Kabupaten-kabupaten lain juga menunjukkan minat untuk bekerjasama dalam program RPL seperti Madiun, Nganjuk, dan Gresik hingga Wakatobi. Pemerintah daerah mereka telah memulai pembicaraan terkait kesiapan implementasi RPL sesuai dengan kebutuhan khusus masing-masing wilayah. Semangat kami terfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di tingkat daerah dan desa," pungkas Dharmawan.
Sementara itu, total mahasiswa Unesa yang mengikuti wisuda kali ini berjumlah 2.088 orang. Mereka mengambil bagian dalam Wisuda ke-107 dengan jenjang Ahli Madya, Sarjana, Magister, dan Doktor di Graha Unesa, Senin (18/9/2023). Tema wisuda kali ini adalah 'Inovatif, Solutif, dan Kolaboratif untuk Indonesia Maju Harmoni'.
Rektor Unesa, Nurhasan, yakin bahwa para lulusan mereka sudah dilengkapi dengan pengetahuan dan kompetensi yang kuat, sehingga mereka siap memasuki dunia kerja maupun industri.
"Dengan semakin kuat dan berkualitasnya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di berbagai fakultas dan program studi, lulusan kami siap untuk bersaing di dunia kerja dan industri. Kami ucapkan selamat kepada para lulusan, harapan kami adalah mereka akan membawa perubahan, menghasilkan inovasi, dan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dan negara," kata Nurhasan.
Nurhasan menambahkan bahwa ada yang istimewa dalam wisuda kali ini, yaitu mahasiswa program RPL Desa juga ikut merayakan kelulusan mereka. Ini adalah hasil dari kerjasama antara Kemendes PDTT, Unesa, dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Program RPL Desa, menurut Nurhasan, diikuti oleh pejabat dan penggerak desa di Kabupaten Bojonegoro, dengan tujuan meningkatkan kualifikasi dan kualitas sumber daya manusia desa sebagai penggerak perubahan menuju desa yang lebih maju dan mandiri.
"Peserta program RPL ini menunjukkan komitmen luar biasa, mereka berhasil menyelesaikan program tepat waktu dalam 2 tahun. Mereka yang mengikuti program ini memiliki pengalaman kerja minimal selama 5 tahun di desa mereka dan telah memenuhi syarat-syarat lainnya. Program ini adalah program khusus, tetapi gelar yang mereka dapatkan sama dengan lulusan reguler," ungkap Nurhasan.
Social Footer