Sambangdesa.com / Sanggau - Desa Suruh Tembawang, yang terletak di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), memiliki keunikan karena berbatasan langsung dengan Malaysia. Meskipun memiliki 10 dusun dan sebagian besar wilayah dengan populasi lebih dari 3.000 jiwa, desa ini masih merasa terisolasi dari Kecamatan Entikong dan lebih dekat dengan perkampungan di Malaysia.
Salah seorang penduduk Desa Suruh Tembawang, Hendra (37 tahun), menjelaskan bahwa kondisi tersebut membuat warga yang mengalami penyakit serius harus berobat ke Kuching, Malaysia.
"Perjalanan ke Malaysia hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam untuk mencapai perkampungan di sana.' ucap Hendra.
Namun, jika warga hanya mengalami sakit ringan seperti demam, mereka menggunakan pengobatan tradisional atau mendatangi bidan desa.
"Sebenarnya desa ini pernah memiliki Pondok Bersalin Desa (Polindes), namun fasilitas tersebut tidak lagi digunakan dan ditinggalkan sejak 2017. Bangunan Polindes kini sudah ditumbuhi rerumputan dan bidan desa tinggal di rumah pribadinya." terang Hendra.
Hendra juga mengemukakan bahwa Desa Suruh Tembawang memiliki wilayah yang luas dan terpisah antara satu dusun dan dusun lainnya. Akses terdekat dari Entikong ke desa ini adalah menuju Kantor Desa Suruh Tembawang, yang memerlukan waktu perjalanan sekitar empat jam. Dusun-dusun yang lain bahkan lebih jauh, mungkin memerlukan sehari perjalanan, tergantung pada kondisi cuaca.
Warga seperti Hendra berharap pemerintah dapat membangun akses jalan yang layak untuk desa mereka. Dengan infrastruktur yang memadai, diharapkan perekonomian masyarakat dapat meningkat. Hendra mengungkapkan bahwa jalan merupakan faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kondisi di kawasan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia ini menjadi fokus peliputan khusus oleh Merah Putih di Perbatasan, kolaborasi antara Kompas.com dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
Social Footer