Sambangdesa.com / Maros - Obyek Wisata Rammang-Rammang di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, masuk dalam daftar 75 besar obyek wisata desa terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Desa Rammang-rammang, Desa dengan Ratusan Goa yang Mempesona
Piagam penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini diserahkan langsung kepada perwakilan Desa Wisata Rammang-Rammang oleh Bupati Maros Chaidir Syam seusai apel pagi di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros, Senin (7/8/2023), seperti yang dilansir dari Tribun Makassar.
"Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak sehingga untuk kesekian kalinya kabupaten kita terpilih menjadi salah satu dari 75 besar objek wisata desa terbaik, wisata desa berkelas dunia."
"Jadikan penghargaan ini sebagai motivasi untuk mengembangkan wisata desa yang berkualitas," kata Chaidir, Senin.
Lokasi wisata Rammang-Rammang merupakan bagian dari Geopark Maros-Pangkep atau Taman Bumi Maros-Pangkep. Geopark seluas 2.243 kilometer persegi ini membentang di dua kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Maros dan Pangkep.
Terdapat 400 gua dan tebing karst terbesar kedua di dunia, dengan luas 43.000 hektar. Hal ini menempatkannya dalam daftar bentang alam karst terpanjang di dunia, bersama dengan bentang alam karst di Cina dan Vietnam.
Objek wisata Rammang-Rammang berjarak sekitar 30 menit perjalanan dari Bandara Sultan Hasanuddin. Atau, pengunjung dapat menggunakan kereta api dan turun di Stasiun Kereta Api Rammang-Rammang, dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 5 menit, seperti yang dikutip dari situs Jadesta yang dikelola oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Selama menyusuri sungai yang diapit tebing karst di atas perahu, pengunjung dapat berfoto sambil menikmati beberapa spot menarik, seperti Hutan Batu, Telaga Bidadari, dan melakukan kegiatan pengamatan burung.
Setelah pandemi, Desa Wisata Rammang-Rammang berhasil mendorong perputaran ekonomi lebih dari Rp 1,3 miliar per tahun. Satu persen masuk ke Anggaran Pembangunan Desa (APD), lima persen ke Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata Desa), dan 94 persennya dinikmati oleh masyarakat setempat.
Social Footer