Sambangdesa.com / Minahasa Utara - Desa Wisata Budo, yang terletak di Wori, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, memiliki daya tarik yang unik bagi para wisatawan. Destinasi ini berperan sebagai penyangga untuk Destinasi Super Prioritas (DSP) Likupang. Selain dikenal dengan hutan mangrove atau bakaunya, desa wisata ini menawarkan panorama yang menakjubkan dari Pulau Manado Tua, Bunaken, dan Siladen.
Namun, meskipun memiliki potensi yang menarik, Desa Wisata Budo masih menghadapi tantangan dalam menarik lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman). Saat ini, mayoritas pengunjung masih berasal dari wisatawan lokal, terutama dari Kota Manado.
Ketua Pokdarwis (Pokok Pikiran dan Kesepakatan Bersama Desa Wisata) Desa Wisata Budo, Fiki Singa, mengakui bahwa tantangan utama mereka adalah untuk meningkatkan jumlah wisman yang datang. Fiki menyatakan bahwa wisata bahari di desa ini lebih sering dikunjungi pada sore hingga malam hari.
Banyak pelancong yang datang khusus untuk menikmati matahari terbenam di antara panorama Pulau Manado Tua, serta menikmati suasana malam dengan lampu-lampu yang berkelip di jembatan area Desa Wisata Budo.
Fiki menjelaskan bahwa obyek wisata di desa ini menjadi lebih menarik pada malam hari, terutama karena keindahan matahari terbenam (sunset) yang bisa dinikmati. Selain itu, lampu-lampu yang dinyalakan di sepanjang jembatan menciptakan suasana yang indah di malam hari.
Desa Wisata Budo juga memiliki spot penyelaman yang memungkinkan wisatawan melihat keindahan bawah laut. Bahkan, ada peluang bertemu dengan kuda laut terkecil atau pygmy seahorse yang merupakan daya tarik tambahan.
Selain pesona bahari, Desa Wisata Budo juga memiliki daya tarik di pegunungan Dapi-dapi. Di sini, pengunjung dapat menikmati matahari terbit (sunrise) dan matahari terbenam (sunset) dari atas pegunungan.
Bagi mereka yang ingin menjelajahi Desa Wisata Budo, biaya masuknya terjangkau, yaitu sekitar Rp 10.000 per orang. Tempat ini beroperasi mulai pukul 07.00 WITA hingga 22.00 WITA.
Social Footer