Sambangdesa.com / Jakarta - Dalam rangka mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pengembangan sarana hunian pariwisata (sarhunta) di kawasan Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
"Setiap rumah di sarhunta mempresentasikan desain Rumah Adat setempat dan berkelompok. Konsep desain Sarhunta DPSP Borobudur juga menggabungkan elemen budaya dan menggarisbawahi pengembangan 1 koridor utama untuk menciptakan suasana khas daerah pariwisata yang berbudaya," terang Salahudin Rasyidi, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III, Rabu (19/7/2023).
Sarhunta DPSP Borobudur juga telah disiapkan untuk menyambut wisatawan pasca pandemi Covid-19. Dalam proses perencanaannya, tim ahli terlibat untuk mengonsepkan penataan DPSP Borobudur termasuk sarhunta.
Motif-motif kearifan lokal, seperti kawung atau kalpataru, diterapkan pada setiap sarhunta dan hingga saat ini tetap terjaga sesuai dengan ketentuan.
Beberapa ciri khas elemen fisik yang diterapkan dalam pengembangan sarhunta di kawasan DPSP Borobudur antara lain atap tradisional Jawa Kerakyatan dengan Bumbungan Kalpataru, teras homestay, pintu dan jendela dengan motif kawung dan pigura bata ekspose, kamar tidur dengan bata ekspose dan furniture, kamar mandi standar internasional, serta adanya pot dan gentong untuk cuci tangan.
Selain itu, sebelumnya Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur Tahap 1 di Jawa Tengah.
Penataan tersebut meliputi pembangunan gerbang penanda kawasan, community center, dan akses area budaya serta jalan lingkungan di beberapa desa/kampung wisata di kawasan B-Y-P. Selain itu, SPAM KSPN Borobudur juga dibangun untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat sekitar area KSPN Borobudur. Total anggaran yang dialokasikan untuk penataan KSPN Borobudur Tahap 1 dan 2 mencapai Rp 270,5 miliar.
Social Footer