Sambangdesa.com / Jakarta - Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, memberikan dukungan kepada Kementerian Dalam Negeri dalam memperkuat pemerintahan desa. TNI akan menyelenggarakan pelatihan penguatan kepemimpinan desa.
Panglima TNI menyampaikan bahwa kemajuan desa adalah visi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membangun desa dari pinggiran.
"Dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kick-off Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) di Jakarta, Selasa (11/08/2023), beliau menyatakan bahwa sekarang tidak perlu lagi merasa malu menjadi orang desa," katanya.
Rakornas ini dihadiri oleh kepala daerah tingkat provinsi, kabupaten, dan kota dari seluruh Indonesia. P3PD merupakan program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia (World Bank).
Pada tahun 2023 ini, lebih dari 33.000 desa akan ikut serta dalam program tersebut. Setiap desa akan mengirimkan perwakilan untuk mengikuti pelatihan.
Dalam paparannya, Panglima TNI menjelaskan bahwa UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa telah mengubah paradigma desa dari obyek menjadi subyek dan ujung tombak pembangunan. UU ini juga telah mewujudkan desentralisasi hingga ke tingkat desa untuk mengatasi kesenjangan pembangunan nasional.
Oleh karena itu, diperlukan pemimpin desa yang kuat dan memiliki semangat cinta tanah air, sehingga seluruh desa dapat maju namun tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebagian besar wilayah NKRI adalah pedesaan yang memiliki potensi luar biasa untuk pertahanan negara. Pemerintahan desa memiliki otonomi untuk merencanakan dan mengarahkan program pembangunan desa. "Desa yang aman dan kuat akan membuat NKRI juga menjadi aman dan kuat," ujarnya.
Menurutnya, karakter pemimpin desa tidak boleh represif dan konservatif involutif. Sebaliknya, pemimpin desa harus inovatif, progresif, dan memiliki semangat kebangsaan serta cinta tanah air, serta memiliki mindset yang berfokus pada pertahanan.
"TNI akan siap membantu jika ada program desa yang membutuhkan," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, menegaskan bahwa desa merupakan sentra baru ekonomi di tengah tingginya laju urbanisasi. Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama memperkuat desa guna mencapai percepatan pembangunan dan mencegah fenomena urbanisasi. Program membangun dan memperkuat desa menjadi hal yang sangat penting untuk kepentingan bangsa ke depan.
“Desa harus menjadi sentra-sentra ekonomi yang baru, tidak hanya mengandalkan kota. Meskipun saat ini penduduk kota kita menurut data Dukcapil sudah mulai lebih banyak di kota daripada di desa, tapi masih 40-an persen, 48-49 persen ada di desa. Itu kondisi sekarang,” katanya.
Social Footer