Sambangdesa.com / Tuban - Di tengah tantangan ketahanan pangan nasional, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandhala di Desa Temaji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, mengambil langkah inovatif dengan mengembangkan usaha peternakan burung puyuh dan ayam petelur. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) tetapi juga memberdayakan masyarakat sekaligus menjaga ketersediaan pangan hewani di wilayah tersebut.
Direktur BUMDes Tirta Mandhala, Nasrul, menjelaskan bahwa inisiatif peternakan puyuh ini merupakan bagian strategi diversifikasi usaha. “Banyak BUMDes selama ini hanya bergantung pada sektor jasa atau simpan pinjam. Kami memilih mengembangkan sektor riil dengan memanfaatkan potensi lokal dan permintaan pasar yang stabil,” ujar Nasrul.
Ia menambahkan bahwa permintaan telur puyuh cukup tinggi khususnya untuk program penanggulangan stunting, makanan bergizi gratis, dan konsumsi warga sekitar. “Burung puyuh mulai bertelur pada usia sekitar 40 hari dan masa afkirnya sampai 18 bulan. Siklus produksi yang cepat dan produktivitas tinggi ini kami harapkan membangun sistem ekonomi mandiri di desa,” imbuhnya.
Program ini mulai berjalan sejak September 2025 dengan pendampingan dari tenaga ahli PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan Medion Farma, serta dukungan penuh Pemerintah Desa Temaji. Saat ini, kandang puyuh milik BUMDes mampu menampung sekitar 3.000 ekor dengan produksi telur mencapai 30 kilogram per hari. Seluruh proses pemeliharaan mengikuti standar kesehatan dan kebersihan untuk memastikan kualitas hasil panen.
Pengembangan peternakan ini memberikan manfaat nyata bagi desa dan masyarakatnya, antara lain Stabilitas Pangan Lokal. Produksi telur puyuh menjadi sumber protein hewani utama, mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah. Selain itu, juga bisa meningkatkan Pendapatan Desa. Penjualan telur yang stabil menjadi sumber PAD baru untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Terakhir, Pemberdayaan Masyarakat. Kegiatan tersebut, melibatkan ibu-ibu desa sebagai tenaga kerja dan rencana pelatihan wirausaha puyuh skala rumahan sebagai mitra BUMDes. Program ini juga berorientasi pada Pengelolaan Limbah Berkelanjutan. Kotoran puyuh diolah menjadi pupuk organik yang dapat digunakan petani atau dijual, menambah nilai ekonomi dari limbah.
BUMDes Tirta Mandhala menargetkan peningkatan populasi burung puyuh hingga dua kali lipat dalam dua tahun ke depan. Selain itu, rencana pengembangan unit pengolahan hasil ternak, seperti produk olahan berbahan dasar telur puyuh, akan memperluas jangkauan pasar hingga luar Desa Temaji.
Dengan dukungan pemerintah desa dan partisipasi aktif masyarakat, BUMDes Tirta Mandhala Temaji membuktikan bahwa inovasi di sektor pertanian dan peternakan dapat menjadi kunci ketahanan pangan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi desa. Program ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan pangan lokal, tetapi juga membuka peluang baru bagi pemberdayaan masyarakat desa.

Social Footer