Sambangdesa.com / Malang - BPBD Kabupaten Malang melaporkan bahwa ada satu orang yang meninggal dunia akibat bencana tanah longsor di Dusun Sukoanyar RT 018 RW 004, Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading pada Jumat (8/7/2023) sore.
Sadono Irawan, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, menjelaskan bahwa tanah longsor tersebut menyebabkan dua orang terluka dan satu orang meninggal dunia. "Tanah longsor terjadi di sebuah rumah, satu orang meninggal dunia, sedangkan dua orang lainnya mengalami patah tulang," ungkapnya pada Sabtu (8/7/2023).
Sadono juga menjelaskan bahwa bencana tanah longsor tersebut disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi. Menurutnya, korban meninggal dunia berinisial S, 76 tahun, sedangkan dua korban luka bernama Felix, 14 tahun, yang mengalami patah tulang kaki kanan, dan Mega, 36 tahun, yang mengalami patah tulang tangan kanan.
"Korban meninggal dunia karena rumahnya tertimpa tanah longsor dengan tinggi sekitar 10 meter," tambahnya.
Diketahui bahwa hujan dengan intensitas tinggi di wilayah tersebut telah menyebabkan beberapa titik terjadi tanah longsor. Tanah longsor terjadi di Desa Sidorenggo, Desa Mulyoasri, Desa Tamansari, Desa Simojayan, Dusun Sukomaju, dan Desa Wirotaman.
Akibat longsor tersebut, beberapa akses jalan tertutup oleh material longsoran. Selain itu, juga terjadi banjir pada beberapa titik, termasuk di Dusun Krajan, Dusun Sukomaju A, Dusun Sukomaju B, dan Dusun Lebaksari yang berada di Kecamatan Ampelgading.
Selain Kecamatan Ampelgading, banjir juga terjadi di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Gedangan, dan Kecamatan Tirtoyudo akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak Kamis (6/7/2023) hingga Jumat (7/7/2023). Ratusan keluarga di wilayah-wilayah tersebut terdampak oleh bencana alam ini.
Social Footer