Breaking News

Temenggungan Kembangkan Peternakan Ayam Petelur

Sambangdesa.com / Probolinggo - Di Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, sebuah langkah strategis tengah dijalankan untuk memperkokoh ketahanan pangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Fokus utama tahun 2025 adalah pengembangan peternakan ayam petelur, yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan pangan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa.

Kepala Desa Temenggungan, Moch Iqbal Ali Warsa, menjelaskan bahwa pihaknya mengalokasikan 20 persen dari Dana Desa tahun 2025 khusus untuk mendukung pengembangan peternakan ayam petelur. Keputusan ini didasarkan pada meningkatnya permintaan telur di sekitar wilayah, terutama karena kedekatan desa dengan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong yang menjalankan program SPPG untuk MBG.

“Program ketahanan pangan di Desa Temenggungan tahun ini kami prioritaskan dengan mengalokasikan 20 persen Dana Desa untuk peternakan ayam petelur. Kami melihat peluang besar karena kebutuhan telur terus meningkat, apalagi berdekatan dengan Ponpes Zainul Hasan Genggong yang juga aktif menjalankan program serupa,” ujarnya.

Iqbal menambahkan bahwa hasil pengembangan kandang ayam petelur yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Makmur sudah mulai terlihat. Pada November 2025, produksi mencapai sekitar dua peti telur setiap hari.

Telur yang dihasilkan tidak hanya dipasarkan di sekitar desa, tetapi juga disuplai untuk kebutuhan dapur di Ponpes Zainul Hasan Genggong. “Kami berharap sinergi dengan pemerintah dapat semakin diperkuat, termasuk dukungan bantuan keuangan agar produksi telur berkualitas dapat terus meningkat dan memenuhi pasar,” katanya.

Lebih lanjut, Iqbal menyampaikan bahwa BUMDes telah berhasil mengelola pendapatan asli desa (PAD) secara mandiri melalui usaha peternakan ini.

Ketua BUMDes Makmur, Misbahus Sudur, menyatakan saat ini peternakan memelihara sekitar 500 ekor ayam petelur dengan kapasitas produksi rata-rata 300 butir telur per hari. Pengembangan usaha ini menggunakan dana sebesar Rp183 juta yang berasal dari alokasi Dana Desa.

Menurut Misbahus, peternakan ayam petelur memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat. Selain meningkatkan akses protein hewani, usaha ini juga berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi desa dan memperbaiki infrastruktur.

“Ternak ayam petelur bisa meningkatkan pendapatan desa sekaligus memperbaiki infrastruktur. Kami berharap program ini menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Pendamping Lokal Desa, Saiful Haq, menilai inisiatif ini memiliki efek ganda. Selain memenuhi kebutuhan pangan, peternakan ayam petelur juga membuka lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi pengangguran di desa.

“Dengan keberadaan peternakan ini, produksi telur diharapkan terus meningkat. Hal ini tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, tapi juga menciptakan peluang kerja baru,” ujarnya.

Pengembangan peternakan ayam petelur di Desa Temenggungan menjadi contoh nyata bagaimana alokasi Dana Desa dapat dioptimalkan untuk mendukung ketahanan pangan sekaligus memicu pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui sinergi antara pemerintah desa, BUMDes, dan pendamping desa, program ini diharapkan dapat memperkuat kesejahteraan masyarakat serta membuka peluang lapangan kerja baru.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close