Sambangdesa.com / Sumba Timur - Suasana siang di Aula Patola Kamba, Kamis (30/10/2025), terasa berbeda. Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, bersama Wakil Bupati Yonathan Hani, menyambut Tim Koordinasi Program TEKAD dalam sebuah audiensi yang menjadi titik temu penting bagi masa depan ekonomi desa di wilayah ini. Pertemuan tersebut bukan sekadar agenda rutin, melainkan langkah strategis untuk menyelaraskan arah pembangunan desa menuju kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) merupakan inisiatif Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang didukung oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD). Program ini dirancang untuk memperkuat fondasi ekonomi desa melalui pemberdayaan masyarakat, penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta pelatihan teknis yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Fokus utama TEKAD adalah meningkatkan pendapatan dan produktivitas rumah tangga di kawasan timur Indonesia, termasuk Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Melalui pemanfaatan sumber daya desa dan inovasi teknologi, program ini mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Audiensi di Sumba Timur dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari perwakilan Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, hingga Kemendes PDTT. Mereka meninjau langsung pelaksanaan TEKAD di empat desa: Tana Raing, Matawai Maringu, Watuhadang, dan Patawang. Hadir pula pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Bappeda, Dinas PMD, Dinas Pertanian, dan Dinas Perdagangan, yang membawa komitmen memperkuat strategi daerah agar program tidak berhenti pada tataran proyek semata.
Bupati Umbu Lili Pekuwali menegaskan pentingnya pemberdayaan ekonomi desa dalam sambutannya. “Kami ingin melihat desa-desa tidak hanya maju secara fisik, tapi juga berdaya secara ekonomi. Karena masa depan Sumba Timur ada di tangan masyarakat desanya,” ujarnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan desa sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat setempat.
Direktur Pengembangan Produk Unggulan Ditjen PEI Kemendes, M. Ridha Haikal Amal, menyebut Sumba Timur sebagai laboratorium alami ekonomi desa. Ia menyoroti bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dapat mempercepat perubahan nyata di tingkat akar rumput.
Implementasi TEKAD di Sumba Timur melibatkan serangkaian kegiatan pemberdayaan, pelatihan teknis, dan penguatan kelembagaan desa. Program ini menargetkan kelompok tani dan pekebun sebagai penerima manfaat utama, dengan tujuan memastikan dampak positif jangka panjang bagi kesejahteraan bersama. Setiap langkah diambil dengan pendekatan partisipatif, melibatkan masyarakat dalam setiap proses pengambilan keputusan.
Audiensi tersebut menghasilkan kesepahaman bersama: perubahan sejati lahir dari desa. Di Sumba Timur, semangat TEKAD kini menyala dari satu desa ke desa lainnya, menandai babak baru dalam perjalanan menuju kemandirian ekonomi.
Program TEKAD di Sumba Timur menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra internasional dapat mendorong transformasi ekonomi desa. Dengan komitmen bersama, harapan akan desa yang mandiri dan sejahtera semakin nyata. Perjalanan ini masih panjang, namun langkah awal yang kuat telah diambil. Masyarakat diundang untuk terus terlibat dan berbagi pengalaman, demi masa depan desa yang lebih baik dan berkelanjutan.

Social Footer