Breaking News

Gurun Sahara Mengalami Peningkatan Curah Hujan Signifikan

Sambangdesa.com / Nairobi - Gurun Sahara, yang selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah terkering di dunia, kini mengalami perubahan drastis akibat peningkatan suhu global. Curah hujan di kawasan Afrika Utara ini diperkirakan meningkat hingga 75% pada paruh kedua abad ke-21, sebuah fenomena yang membawa dampak besar bagi miliaran orang di seluruh dunia.

Thierry Ndetatsin Taguela, peneliti iklim dan penulis utama studi terbaru yang dikutip dari Eureka Alert pada 28 Oktober 2025, menjelaskan bahwa perubahan pola curah hujan ini memerlukan perhatian serius. Ia menekankan pentingnya perencanaan matang, mulai dari pengelolaan banjir hingga pengembangan tanaman tahan kekeringan, guna menghadapi tantangan yang akan datang.

Studi ini memfokuskan pada periode 2050 hingga 2099, dengan membandingkan data curah hujan musim panas antara 1965-2014. Analisis dilakukan menggunakan 40 model iklim untuk memetakan perubahan curah hujan di seluruh Afrika.

Peningkatan suhu global menyebabkan perubahan signifikan dalam pola curah hujan. Di Gurun Sahara, curah hujan yang sebelumnya hanya 7,5 cm per tahun diproyeksikan meningkat hingga hampir dua kali lipat. Sementara itu, wilayah Afrika tenggara dan selatan-tengah juga akan mengalami kenaikan curah hujan masing-masing sebesar 25% dan 17%.

Namun, tidak semua wilayah akan mengalami peningkatan. Bagian barat daya Afrika justru diperkirakan menjadi lebih kering dengan penurunan curah hujan sekitar 5%.

Taguela dan timnya menggunakan dua skenario emisi gas rumah kaca—sedang dan tinggi—untuk mensimulasikan perubahan iklim dan curah hujan. Meskipun sebagian besar model sepakat bahwa tren umum akan menuju kondisi yang lebih basah di Sahara, terdapat ketidakpastian signifikan mengenai jumlah curah hujan yang sebenarnya.

Peneliti menegaskan perlunya penyempurnaan model iklim untuk meningkatkan akurasi proyeksi regional dan membantu pembuat kebijakan dalam merancang strategi adaptasi yang lebih efektif.

Peningkatan curah hujan di Gurun Sahara membuka peluang sekaligus tantangan baru. Wilayah yang selama ini kering akan mengalami perubahan ekosistem yang signifikan, mempengaruhi kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Fenomena ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dan inovasi dalam menghadapi dampak perubahan iklim global. Bagaimana komunitas dan pemerintah di berbagai wilayah akan menanggapi pergeseran ini? Apakah strategi pengelolaan sumber daya air dan pertanian sudah cukup matang untuk menghadapi kondisi baru?

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close