Sambangdesa.com / Belu - Desa Duarato, yang terletak di Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, terus berupaya untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui berbagai program, terutama dalam sektor ketahanan pangan.
Program ini didukung oleh alokasi 20 persen dana desa yang dialokasikan untuk pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta kelompok usaha kopi dan tenun ikat.
Pada Jumat (31/3/2025), Kepala Desa Duarato, Gregorius Mau Bere, menjelaskan bahwa desa telah memprioritaskan pengembangan sektor pertanian, khususnya hortikultura, dengan fokus pada budidaya bawang dan kacang tanah.
“Lahan untuk budidaya bawang dan kacang tanah telah disiapkan di daerah aliran sungai (DAS) desa kami,” ujarnya kepada wartawan.
Selain pengembangan lahan, desa juga memiliki kebun percontohan seluas hampir dua hektar yang telah berjalan selama dua tahun terakhir sebagai bagian dari program ketahanan pangan.
“Kebun ini menjadi contoh bagi masyarakat dalam meningkatkan produktivitas pertanian guna mencapai swasembada pangan. Selain itu, BUMDes Duarato juga menangani pengelolaan air bersih bagi warga, untuk memastikan pasokan air yang memadai bagi kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Pada tahun ini, desa mencatat sisa hasil usaha sebesar 6 juta rupiah yang akan dialokasikan untuk pembangunan aula desa.
“Dana ini akan digunakan untuk mendukung pembangunan fasilitas aula desa yang lebih baik. Kami berharap ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas bagi warga,” jelas Gregorius.
Di sektor UMKM, desa terus mendorong perkembangan usaha tenun ikat dan memberikan pelatihan pembuatan kue bagi masyarakat. Namun, tantangan dalam pemberdayaan pemuda tetap ada, di mana saat ini hanya tersisa sekitar 10 pemuda di desa, karena sebagian besar lebih memilih untuk merantau ke luar daerah.
Dengan berbagai inisiatif ini, Desa Duarato berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi angka migrasi pemuda ke wilayah lain.
Social Footer