Breaking News

Wisata Air Panas Angseri Menawarkan Pesona Alam

Wisata Air Panas Angseri Menawarkan Pesona Alam
Sambangdesa.com / Tabanan - Air Panas Angseri, sebuah objek wisata yang terletak di Desa Angseri, Bali, menarik perhatian turis asing dengan kolam air panas sedalam 1,5 meter yang menghadap ke air terjun setinggi tiga meter. Pengunjung dapat berendam sambil menikmati pemandangan alam yang memukau.

Dari pengamatan, sejumlah wisatawan mancanegara terlihat menikmati momen mereka di objek wisata yang dibuka sejak tahun 2007 ini. Terdapat tiga kolam yang disediakan, yaitu untuk dewasa, anak-anak, dan pengobatan. Salah satu pegawai, Wayan Biasa, menjelaskan bahwa sumber air panas di lokasi ini berasal dari air bawah tanah di Tukad Panahan. Air tersebut dialirkan ke kolam-kolam dengan menggunakan pipa sepanjang 300 meter. 4

"Air panas ini juga tidak pernah surut," ungkap Biasa.

Air Panas Angseri buka setiap hari dari 08.00 hingga 18.00 Wita. Meskipun belum banyak dikenal, jumlah pengunjung pada hari kerja tidak mencapai 20 orang per hari, tetapi meningkat hingga sekitar 100 orang pada akhir pekan.

Pengelolaan objek wisata ini diharapkan mampu menarik lebih banyak pengunjung. Biasa mencatat bahwa tarif tiket untuk turis domestik dewasa adalah Rp10.000, sementara anak-anak dikenakan biaya Rp6.000. Untuk ruang privat, pengunjung dikenakan biaya Rp30.000 per jam, yang bisa digunakan oleh hingga lima orang. Sementara bagi turis asing, tiket masuk seharga Rp50.000 per orang sudah termasuk sewa ruang berendam.

Sekretaris Desa Angseri, I Ketut Nuartha, menjelaskan bahwa desa yang terletak pada ketinggian 640 meter di atas permukaan laut ini memiliki berbagai objek wisata lainnya, termasuk Air Panas Eka Tirta dan Tasta Zoo. Pemandangan yang indah, seperti hamparan sawah dan pepohonan, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Desa Angseri berkomitmen untuk menjaga keaslian pemandangan alamnya dan tidak ingin mengikuti jejak kawasan wisata seperti Canggu dan Legian yang mengalami kemacetan akibat pembangunan masif. Nuartha menyatakan bahwa masyarakat telah melakukan musyawarah untuk menetapkan rencana induk pengembangan pariwisata. Ini mencakup penataan lingkungan dan bangunan penunjang pariwisata, dengan penekanan untuk menjaga tempat suci dan membangun fasilitas menggunakan bahan alami seperti kayu dan bambu.

Wayan Cekug, Kepala Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cahaya Pesona Mandiri, menambahkan bahwa rencana induk pariwisata akan menjadi acuan dalam pengembangan di masa depan.

"Kami butuh masterplan untuk mengantisipasi ke depannya, misalkan saat ada investor masuk, pembangunan harus menyesuaikan dengan masterplan pariwisata kami," ujar Cekug.

Dengan keindahan alam dan pengelolaan yang berkelanjutan, Air Panas Angseri berpotensi menjadi destinasi wisata yang menarik di Bali, sambil menjaga keaslian lingkungannya. Upaya untuk menarik lebih banyak wisatawan dengan rencana pengembangan yang terukur akan berkontribusi pada keberlanjutan pariwisata di desa ini.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close