Sambangdesa.com / Kaur - Warga Desa Sinar Mulia, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Bengkulu, kembali menghadapi perjalanan berat saat harus menandu jenazah Sarti (65) sejauh enam kilometer pada Rabu (26/2/2025). Tanpa akses jalan yang memadai, mereka berjalan kaki melewati jalan berlumpur dengan kedalaman hingga 15 sentimeter, lengkap dengan tanjakan yang menguras tenaga.
"Menandu orang sakit berjalan belasan kilometer sudah jadi makanan kami hampir tiap minggu. Jalan rusak tak pernah diaspal sejak lebih dari 20 tahun," ujar Kelvin, salah satu warga Desa Sinar Mulia, ketika dihubungi pada Kamis (27/2/2025).
Kondisi jalan yang buruk di Desa Sinar Mulia tidak hanya menyulitkan aktivitas warga tetapi juga sering berujung pada kejadian tragis. Kelvin mengungkapkan bahwa tidak sedikit warga yang meninggal dunia atau melahirkan di tengah perjalanan saat ditandu ke luar desa.
"Kalau ada warga sakit meninggal di tengah jalan atau ibu melahirkan saat ditandu, itu sudah jadi pemandangan sehari-hari," katanya.
Jarak Desa Sinar Mulia ke jalan beraspal mencapai 11 kilometer. Untuk aktivitas sehari-hari, warga mengandalkan sepeda motor yang telah dimodifikasi untuk menembus medan berat berlumpur.
"Kendaraan kami motor yang sudah dimodifikasi, bannya dirantai supaya bisa menembus lumpur," jelas Kelvin.
Meski menghadapi keterbatasan infrastruktur jalan, fasilitas pendidikan di Desa Sinar Mulia terbilang cukup baik. Kepala Desa Sinar Mulia, Senia, menyatakan bahwa bangunan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di desa tersebut sudah berdiri dengan baik.
"SD dan SMP di desa kami elite, bangunannya bagus," ujar Kelvin sembari berkelakar.
Namun, bagi warga Sinar Mulia, impian terbesar mereka bukanlah sekolah megah atau kendaraan canggih, melainkan akses jalan yang layak.
"Saya membayangkan bagaimana rasanya melintasi jalan desa kami di atas aspal yang mulus," kata Kelvin.
Ia menambahkan bahwa jalan yang layak bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan dan nyawa warga desa.
Kepala Desa Senia mengakui bahwa kondisi jalan menuju Desa Sinar Mulia sudah lama menjadi persoalan utama, terutama saat musim hujan.
"Kalau ada warga sakit, kami kesulitan mengantar ke luar desa. Begitu juga kalau ada yang meninggal, terpaksa kami tandu," jelasnya.
Senia juga menyebutkan bahwa akses jalan yang buruk telah menciptakan hambatan besar bagi warga, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun situasi darurat. Hingga kini, belum ada upaya signifikan dari pemerintah untuk memperbaiki jalan di wilayah tersebut.
Bagi warga Desa Sinar Mulia, perbaikan jalan merupakan kebutuhan mendesak yang belum terpenuhi. Jalan yang layak tidak hanya mempermudah mobilitas tetapi juga dapat mencegah kejadian tragis, seperti meninggalnya warga di tengah perjalanan.
Warga berharap pemerintah segera memberikan perhatian untuk membangun infrastruktur jalan yang memadai, sehingga mereka tidak lagi harus mempertaruhkan nyawa ketika menghadapi situasi darurat.
"Jalan aspal adalah mimpi kami. Dengan jalan yang layak, hidup kami pasti berubah," pungkas Kelvin.
Social Footer