Breaking News

Pengembangan 1.000 Desa Wisata Dinilai Belum Maksimal

Pengembangan 1.000 Desa Wisata Dinilai Belum Maksimal
Desa Wisata Keris Aeng Tontong, Salah Satu Destinasi Desa Wisata  di Sumenep Madura / Foto: Jadesta
Sambangdesa.com / Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT), Yandri Susanto, mengungkapkan bahwa program pemberdayaan 1.000 desa wisata di Indonesia masih belum berjalan secara optimal. Padahal, desa-desa tersebut memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Hal ini disampaikan Yandri dalam konferensi pers di Kantor Kemendes PDT, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

"Desa-desa wisata memiliki potensi yang luar biasa. Ada yang menawarkan keindahan air terjun, gunung, hingga atraksi budaya. Namun, pendampingan dan pemberdayaan untuk desa-desa wisata ini masih belum maksimal," jelas Yandri.

Untuk mempercepat pengembangan desa wisata, Kemendes PDT akan memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan pendampingan yang lebih intensif kepada desa-desa wisata yang memiliki potensi besar.

"Kami terus berkoordinasi dengan Menteri Pariwisata untuk memastikan pendampingan dilakukan secara efektif agar program ini berjalan maksimal," ujar Yandri.

Yandri menegaskan bahwa pengembangan desa wisata sangat penting karena memiliki dampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat desa. Ia menyebutkan bahwa banyak desa yang berhasil keluar dari garis kemiskinan dan menurunkan tingkat kriminalitas berkat pemanfaatan dana desa serta kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Desa-desa yang memanfaatkan dana desa dengan baik, ditambah kolaborasi lintas sektor, berhasil keluar dari kemiskinan dan kriminalitas. Hal ini telah terbukti di banyak wilayah, dari Papua hingga Aceh," ungkapnya.

Menurut Yandri, pengembangan desa wisata tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga membantu melestarikan budaya lokal dan menjaga keindahan lingkungan alam desa.

"Desa wisata adalah aset besar bangsa ini. Dengan pengelolaan yang baik, desa-desa tersebut bisa menjadi destinasi unggulan yang menarik wisatawan, baik domestik maupun internasional," tambahnya.

Program pemberdayaan desa wisata menjadi salah satu prioritas Kemendes PDT dalam mendukung pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Yandri berharap bahwa dengan pendampingan intensif dan kolaborasi yang lebih kuat, desa-desa wisata dapat semakin berkembang dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close