Sambangdesa.com / Jember - Pemerintah Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember mengadakan kirab budaya dan tradisi petik laut pada Minggu (21/7) lalu. Acara yang diikuti oleh ratusan nelayan dan masyarakat setempat ini merupakan bagian dari selamatan desa yang diadakan setiap tahun.
Kepala Desa Puger Kulon, Nurhasan, menyebutkan bahwa acara ini diikuti oleh 16 kontingen dengan total 600 peserta. Sepanjang rute start hingga 2 kilometer, tersedia stand UMKM yang bisa dinikmati oleh para penonton.
"Jalur ini merupakan rangkaian UMKM terpanjang," kata Nurhasan.
Petik Laut adalah bagian integral dari masyarakat Puger, yang mayoritas adalah nelayan. Tradisi ini diadakan mengikuti kalender Islam, yaitu pada bulan Suro atau Muharram.
"Ini adalah bentuk syukur kami atas limpahan nikmat dari Allah," ujar Nurhasan.
Awalnya, tradisi ini adalah tradisi murni, tetapi sekarang telah berkembang. Selain menjadi tradisi daerah masyarakat pesisir, petik laut juga menjadi objek wisata.
Ratusan perahu, dari yang besar hingga kecil, dengan berbagai hiasan membawa ubo rampe atau jolen untuk dilepas di laut. Tradisi ini juga menjadi kesempatan untuk berswafoto dan disaksikan oleh ribuan orang di Pelawangan Pantai Pancer Puger saat iring-iringan perahu berlayar.
Nurhasan berharap tradisi petik laut atau sedekah laut ini bisa terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat, khususnya generasi muda.
"Tradisi ini harus dijaga. Ini adalah rangkaian kegiatan di Desa Puger Kulon, dengan puncaknya petik laut. Wilayah kami adalah kampung nelayan. Selain itu, Puger juga memiliki wisata dan olahraga surfing yang menarik," tambahnya.
Tradisi ini juga diikuti oleh sejumlah peselancar dari Puger Surf yang membantu pelepasan seserahan yang dibawa kapal nelayan ke laut lepas. Para peselancar juga berpartisipasi mengisi acara hiburan dengan aksi mereka menaklukkan ombak setinggi tiga meter di laut Puger.
Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut, Bupati Jember Hendy Siswanto menyerahkan tombak Pandu Wasisto kepada Kepala Desa Puger Kulon. Tombak Wasisto dipercaya oleh masyarakat Puger Kulon sebagai simbol kepemimpinan Kepala Adat dalam memimpin masyarakat di Puger.
Social Footer