Sambangdesa.com / Banyuwangi - Desa Wisata Osing Kemiren di Banyuwangi, Jawa Timur, telah masuk dalam daftar 50 desa wisata terbaik se-Indonesia tahun 2024 dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Desa Wisata Osing Kemiren merupakan salah satu dari 6.016 desa wisata yang tergabung dalam jaringan desa wisata (jadesta), menawarkan pengalaman wisata kelas dunia.
"Saya sangat terkesan dengan pengalaman ini, dan saya harap ke depannya, alam, seni, dan budayanya tetap terjaga. Produk ekonomi kreatifnya juga perlu diperhatikan karena kualitasnya sangat baik," ujar Menparekraf Sandiaga melalui pernyataan resmi yang dikutip pada Senin (15/7/2024).
Sandiaga juga mengharapkan agar produk ekonomi kreatif yang ada dapat dikembangkan menjadi suvenir dan menjadi bagian penting dari pariwisata berkelanjutan.
Desa Wisata Osing Kemiren tidak hanya menawarkan keindahan alamnya, tetapi juga kekayaan budaya dan tradisinya. Di sana, terdapat suku asli yang disebut suku Osing, dengan bahasa dan budaya tersendiri yang dikenal sebagai bahasa Osing.
"Saya melihat bahwa ini adalah bagian dari warisan pariwisata yang dapat kita tawarkan kepada dunia. Saya berharap Desa Wisata Osing Kemiren dapat menjadi destinasi yang menarik bagi UN Tourism Village," kata Sandiaga.
Para wisatawan yang mengunjungi desa ini juga dapat melihat rumah adat suku Osing yang memiliki ciri khas tersendiri, seperti pintu berukir dan atap yang unik. Rumah-rumah ini memiliki tiga jenis desain atap yang berbeda: tikel balung (atap empat sisi), baresan (atap tiga sisi), dan crocogan (atap dua sisi).
Selain menjadi tempat tinggal bagi suku Osing, Desa Wisata Osing Kemiren juga merayakan tradisi bernama gedhogan. Tradisi ini telah diturunkan secara turun-temurun sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang mereka dapatkan.
Penting untuk dicatat bahwa Suku Jawa bukanlah satu-satunya suku yang mendiami Pulau Jawa. Di antara suku-suku lainnya adalah Sunda, Baduy, dan Osing, yang berasal dari berbagai daerah di pulau ini. Suku Osing sendiri berasal dari ujung timur Pulau Jawa, khususnya Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Sejarah suku Osing dapat ditelusuri hingga masa Kerajaan Blambangan dan peristiwa puputan bayu. Pada masa itu, konflik internal di Kerajaan Majapahit melemahkan wilayah tersebut, sehingga banyak penduduk yang kemudian berpindah ke wilayah Blambangan yang kini dikenal sebagai Banyuwangi.
"Masyarakat yang memutuskan untuk menetap di Blambangan inilah yang menjadi akar dari suku Osing," jelas Sandiaga Uno.
Social Footer