Sambangdesa.com / Malang - Sebagai desa wisata berstatus maju, Bangelan terus berupaya mengembangkan potensinya. Kali ini, desa ini menambah daya tarik wisata baru yaitu Sumber Air Umbulan di Dusun Sidomulyo. Wisata baru ini diresmikan bersamaan dengan acara tahunan petik kopi, Rabu (29/5/24).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Purwoto, menyatakan bahwa pembukaan destinasi baru ini menandakan bahwa Desa Wisata Bangelan terus bergerak maju. Saat ini, desa tersebut masuk dalam 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
"Kami dorong untuk bisa lolos kurasi sampai 50 besar," ujarnya beberapa waktu lalu.
Purwoto juga mengarahkan pengelola desa untuk terus mempublikasikan perkembangan desa wisata melalui media. Hal ini diharapkan dapat menarik perhatian kurator di ibu kota dan menambah poin penilaian.
"Kolaborasi dengan negara-negara lain juga sudah dilakukan, seperti pertukaran profesor," tambah pejabat eselon II B Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu.
Purwoto juga mengarahkan pengelola desa untuk terus mempublikasikan perkembangan desa wisata melalui media. Hal ini diharapkan dapat menarik perhatian kurator di ibu kota dan menambah poin penilaian.
"Kolaborasi dengan negara-negara lain juga sudah dilakukan, seperti pertukaran profesor," tambah pejabat eselon II B Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu.
Salah satu kolaborasi tersebut adalah dengan Belanda dalam mengembangkan perkebunan kopi dan sistem pengairan sebagai pelengkap di tempat wisata.
Purwoto menyebutkan bahwa destinasi unggulan lain di Desa Bangelan adalah Air Terjun Tanaka yang terletak di Dusun Arjomulyo. Selain itu, banyak daya tarik lain di Desa Wisata Bangelan yang berfungsi untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
Purwoto menyebutkan bahwa destinasi unggulan lain di Desa Bangelan adalah Air Terjun Tanaka yang terletak di Dusun Arjomulyo. Selain itu, banyak daya tarik lain di Desa Wisata Bangelan yang berfungsi untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
"Berbicara tentang desa wisata tidak hanya satu destinasi saja. Pengunjung harus merasakan pengalaman menarik ketika mereka datang ke desa itu," kata Purwoto.
Social Footer