Sambangdesa.com / jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, menyatakan bahwa digitalisasi di desa memiliki berbagai manfaat, mulai dari penanganan stunting hingga mitigasi bencana.
"Stunting dapat ditangani melalui digitalisasi, karena informasi dapat diakses dengan sangat cepat. Semua masalah di desa dapat diatasi, termasuk mitigasi bencana. Digitalisasi ini nantinya akan dikembangkan untuk desa-desa yang rawan bencana. Banyak alat yang sudah dapat diterapkan di desa untuk deteksi dini bencana," ujar Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar, Sabtu (11/5/24).
Pernyataan ini disampaikan kepada wartawan setelah menutup kegiatan Bimbingan Teknis Kader Digital Desa Cerdas Fase III Tahun 2024 di Jakarta pada Sabtu malam.
Sejalan dengan itu, Kemendes PDTT memiliki program Desa Digital yang diharapkan dapat mempercepat pembangunan desa secara maksimal melalui digitalisasi. Bimtek Kader Digital, tambahnya, merupakan salah satu pengembangan dari program Desa Digital.
"Hari ini adalah bagian dari proses tersebut. Agar digitalisasi desa dapat dilakukan dengan cepat, maka ada program-program dari pemerintahan desa, termasuk pelatihan atau bimbingan teknis untuk kader digital desa," jelasnya.
Sebelumnya, Gus Halim menyampaikan harapannya agar para kader digital desa segera mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dari bimtek tersebut.
"Segera implementasikan semua pengetahuan yang telah dilatih di bimtek ini. Judulnya sudah jelas, bimtek, singkatan dari bimbingan teknis. Teknis berarti harus diimplementasikan, bukan hanya materi," katanya. Gus Halim juga mengajak kader digital desa, pemerintah desa, dan masyarakat desa untuk bersama-sama membangun desa.
Selain itu, ia mengajak seluruh kader desa yang mengikuti bimtek fase III untuk menjaga ikatan kekeluargaan yang terjalin selama 10 hari pelatihan di Jakarta.
Social Footer