Sambangdesa.com / Ngada - Desa Wawowae, yang terletak di ketinggian 750-1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi saksi potensi alam yang melimpah. Dengan luas 675 hektar, desa ini menjadi tempat subur bagi berbagai jenis tanaman, di antaranya adalah kopi yang menjadi primadona. Mayoritas dari 1.680 penduduk desa ini, sebanyak 685 orang, adalah petani kopi yang mengelola lahan seluas 156 hektar. Dari luas tersebut, mereka mampu menghasilkan sekitar 200 ton biji kopi Arabika setiap tahun, yang populer dengan sebutan kopi Flores Arabika Bajawa.
Pemerintah desa bersama warga sadar akan potensi besar ini, mereka berinovasi dan bertransformasi menjadi salah satu desa penghasil kopi terkemuka di NTT. Selain mempopulerkan cita rasa kopi khas daerah, inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Kepala Desa Wawowae, Leonardus Seso, meyakini bahwa kopi adalah produk unggulan yang sangat potensial dari wilayahnya. Kopi Flores Bajawa yang mereka hasilkan sudah dikenal hingga ke penjuru Nusantara dan dunia.
Selain kopi, masyarakat desa juga memanfaatkan lahan subur untuk menanam jahe, rempah-rempah, serta tanaman pangan dan hortikultura. Dengan luas lahan sekitar 50 hektar, produktivitas hasil perkebunan mencapai 5 ton per tahun. Untuk mengembangkan potensi ini lebih lanjut, Pemerintah Desa Wawowae telah mengembangkan usaha pengolahan kopi bubuk, kopi biji, dan teh Aksara yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Watuata. Unit usaha ini melibatkan kelompok tani masyarakat yang berfokus pada penghasilan kopi berkualitas tinggi.
Kehadiran BUMDes Watuata ini menjawab kesulitan petani dalam mengolah hasil kopi sendiri, yang seringkali dijual kepada tengkulak dengan harga murah saat panen raya. BUMDes Watuata bergerak cepat membentuk wadah usaha untuk membantu menyerap dan mengolah hasil kopi Desa Wawowae. Saat ini, tantangan utama yang dihadapi adalah jangkauan pasar, namun BUMDes Watuata telah aktif membantu dari segi pemasaran dengan perbaikan kemasan dan rebranding.
Selain pengolahan kopi, BUMDes Watuata juga menghadirkan unit usaha perkreditan dan jasa keuangan untuk mendukung kebutuhan masyarakat. Inovasi ini tercipta karena banyaknya permintaan kredit harian melalui koperasi. Melalui unit usaha ini, masyarakat mendapatkan kemudahan dalam meminjam uang tanpa bunga tinggi. Selain itu, kehadiran unit usaha ini juga memastikan perputaran uang tetap berada di lingkungan Desa Wawowae. Dengan lima unit usaha yang telah dikembangkan, BUMDes Watuata menjadi salah satu penopang ekonomi masyarakat desa yang signifikan.
Social Footer