Sambangdesa.com / Jakarta - Sosiolog dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tantan Hermansah, menyatakan bahwa Program Dana Desa perlu dialokasikan juga untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa. Pernyataan tersebut muncul sebagai tanggapan terhadap visi misi calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, yang menyampaikan Program Dana Desa sebesar Rp5 miliar per desa dalam debat keempat antara para cawapres pada Minggu (21/1).
Dalam menjawab hal tersebut, Tantan mengungkapkan, "Dalam proses pelaksanaannya apakah berpengaruh signifikan? Ini menjadi PR yang besar. Hal ini dikarenakan sebagian besar dana desa masih dialokasikan kepada hal-hal yang sifatnya infrastruktur," dalam wawancara dengan ANTARA di Jakarta, Senin.
Tantan menilai bahwa alokasi dana desa untuk pembangunan infrastruktur bukanlah hal yang buruk, bahkan kondisi desa telah membaik setelah diterapkannya Undang-Undang (UU) No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Namun, ia juga menyoroti bahwa pembangunan kapasitas SDM masyarakat desa saat ini belum optimal, menyebabkan banyak warga desa melakukan urbanisasi ke daerah perkotaan.
"Pembangunan infrastruktur saja tanpa pembangunan kapasitas atau suprastruktur masyarakat desa hanya menjadikan orang desa sebagai pekerja proyek pembangunan pedesaan," ujarnya.
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar, cawapres nomor urut 1, berjanji untuk meningkatkan anggaran dana desa menjadi Rp5 miliar per desa guna membangun infrastruktur dan mendorong roda perekonomian melalui kegiatan wirausaha, pertanian, peternakan, dan ekonomi kreatif.
"Nanti ke depan kita akan siapkan lagi, naikkan lagi anggaran Rp5 miliar per desa," ungkap Muhaimin.
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) peserta Pemilihan Presiden 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Setelah debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua pada 22 Desember 2023, dan debat ketiga pada 7 Januari 2024, KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres. Tema debat keempat mencakup energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.
Social Footer