Breaking News

Mampu Turunkan Kemiskinan Desa, Gus Menteri Diangkat Sebagai Profesor Kehormatan Unesa

 

Mampu Turunkan Kemiskinan Desa, Gus Menteri Diangkat Sebagai Profesor Kehormatan Unesa
Sambangdesa.com / Surabaya
- Universitas Negeri Surabaya telah menambahkan seorang profesor baru dalam jajarannya. Senat Akademik Universitas Negeri Surabaya secara resmi mengangkat Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Dr. (H.C) Abdul Halim Iskandar MPd, sebagai Profesor Kehormatan di bidang Ilmu Sosiolinguistik pada hari Sabtu (16/9/2023).

Dengan pengangkatan ini, Dr. (H.C) Abdul Halim Iskandar MPd menjadi Profesor Kehormatan pertama yang dimiliki oleh Universitas Negeri Surabaya.

Dalam pidato ilmiahnya, Dr. (H.C) Abdul Halim Iskandar MPd menjelaskan peran bahasa sebagai sarana komunikasi dalam pembangunan desa dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa (Studi Etnopragmatis).

Di hadapan tenaga pendamping desa dari berbagai wilayah Jawa Timur, Dr. (H.C) Abdul Halim Iskandar MPd, yang akrab disapa Gus Menteri, menjelaskan bahwa pembangunan desa memerlukan pendekatan baru yang disebut Etnopragmatis, yang menggabungkan dua pendekatan sekaligus yaitu menganalisis bahasa dalam konteks sosial budaya (etno-pragmatik) dan pendekatan kritis untuk mengungkapkan hubungan kekuasaan, termasuk analisis strategi dominasi diskursus.

Dibawah kepemimpinan Gus Menteri, Kementerian Desa, dengan bantuan seluruh staf Kementerian Desa, PDTT, dan sekitar 35.000 Pendamping Desa yang merupakan bagian integral dari Kemendesa, telah mengubah wajah Desa-Desa di seluruh Indonesia.

"Dari pandangan yang dulu mengidentifikasi Desa sebagai entitas yang terbelakang, terpinggirkan, dan terpinggirkan, sekarang kita menggambarkan Desa sebagai tempat kemajuan dan kesejahteraan dengan merumuskan heterodoksia dan moto 'Percaya Desa, Desa Bisa'," ungkap Abdul Halim Iskandar saat menyampaikan Pidato Orasi Ilmiah dalam upacara pengangkatannya sebagai Guru Besar di Universitas Negeri Surabaya pada tanggal 16 September 2023.

Pernyataan "Percaya Desa, Desa Bisa" yang disampaikan oleh Gus Menteri Desa diharapkan akan membangkitkan kepercayaan diri masyarakat Desa terhadap potensi mereka, sehingga menghasilkan perubahan posisi Desa dalam sistem pembangunan nasional.

"Desa yang dahulu digambarkan sebagai objek, sekarang kita ubah menjadi subjek. Dari yang terbelakang menjadi yang memimpin, dari yang terpinggir menjadi yang berada dalam arus utama. Dalam Bahasa Pesantren, Desa harus menjadi fa'il yang aktif, bukan lagi maf'ul yang pasif," tegas Gus Menteri.


Peningkatan Pesat Dana Desa

Gus Menteri Desa menjelaskan bahwa alokasi Dana Desa (DD) telah mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2015, DD yang tersalurkan adalah sekitar Rp 20,7 triliun dengan tingkat penyerapan mencapai 100%. Angka ini terus meningkat, dan pada tahun 2016, DD tersalur sekitar Rp 46,9 triliun dengan tingkat penyerapan mencapai 99,35%. Pada tahun 2017, DD mencapai sekitar Rp 60 triliun dengan tingkat penyerapan mencapai 99,61%.

Lebih lanjut, pada tahun 2018, DD tersalurkan sekitar Rp 60 triliun dengan tingkat penyerapan mencapai 99,76%, dan pada tahun 2019, DD mencapai Rp 70 triliun dengan tingkat penyerapan mencapai 99,73%.

"DD pada tahun 2020 tersalurkan sekitar Rp 71,1 triliun, terserap 99,95%. Pada tahun 2021, DD tersalurkan sekitar Rp 72 triliun dengan tingkat penyerapan mencapai 99,80%. DD tahun 2022 tersalur sekitar Rp 68 triliun dengan tingkat penyerapan mencapai 99,86%, meskipun mengalami penurunan akibat dampak pandemi Covid-19," ungkap Gus Menteri.

Data yang diperoleh oleh JatimUpdate.id menunjukkan bahwa pada tahun 2023, DD mencapai Rp 70 triliun, naik sebesar 3,09%. Rencananya, alokasi DD untuk tahun 2024 akan meningkat hingga mencapai Rp 80 triliun, sebuah wacana yang telah mencuat dalam beberapa minggu terakhir.

Data terkait progres Indeks Desa Membangun (IDM) menunjukkan bahwa jumlah Desa Mandiri meningkat dari 174 Desa menjadi 11.456 Desa pada tahun 2023, sementara jumlah Desa Maju naik dari 3.608 Desa menjadi 23.035 Desa (IDM 2023). Desa Berkembang juga mengalami peningkatan dari 22.882 Desa menjadi 28.766 Desa (IDM 2023).

Sementara itu, kemajuan Desa tertinggal mengalami penurunan yang signifikan, dari 33.592 Desa menjadi 7.154 Desa, dan status Desa yang sangat tertinggal juga mengalami penurunan dari 13.453 Desa menjadi 4.850 Desa (berdasarkan data Kementerian Desa PDTT, 2023).


Situasi Ekonomi di Desa Menurun, Kemiskinan di Kota Meningkat

Dengan jelas, Gus Menteri menyatakan bahwa tingkat kemiskinan di kota meningkat dari 6,69% menjadi 7,5%, sementara tingkat kemiskinan di desa mengalami penurunan sebesar 0,32%, dari 12,85% menjadi 12,29%.

"Ilustrasi ketidaksetaraan di kota juga meningkat, dari 0,39% menjadi 0,403%, sedangkan ketidaksetaraan di desa tetap lebih rendah dan menurun dari 0,32% menjadi 0,314%, berdasarkan data BPS," jelas Gus Menteri.

Senat Guru Besar Universitas Negeri Surabaya akhirnya memberikan penghargaan akademik Guru Besar kepada Abdul Halim Iskandar.

Sejumlah bupati dari Jawa Timur turut hadir, begitu juga beberapa rektor perguruan tinggi, dan pejabat dari Kementerian Desa juga menghadiri acara tersebut. Hadir pula beberapa perwakilan dari Pemerintah Provinsi di seluruh Indonesia, serta perwakilan dari Pemerintah Kota dan Kabupaten di Jawa Timur.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close