Breaking News

Menikmati Uniknya Tradisi Budaya Pulau Penyengat

 

Menikmati Uniknya Tradisi Budaya Pulau Penyengat
Sambangdesa.com / Kepulauan Riau (Kepri) - Tersedia berbagai pilihan aktivitas menarik saat berkunjung ke Pulau Penyengat, Kepulauan Riau.

Pulau ini terpilih sebagai salah satu dari 75 Desa Wisata Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, dan destinasi ini bisa dicapai dengan menyeberang menggunakan kapal kayu atau kapal pompong dari Pelabuhan Kuning Pelantar Penyengat di Tanjung Pinang selama sekitar 15 menit saja.

Pulau Penyengat menawarkan berbagai destinasi menarik, terutama untuk wisata religi. Salah satunya adalah Masjid Raya Sultan Riau yang memiliki ciri khas perpaduan warna kuning dan hijau. Di masjid raya ini, wisatawan dapat melihat koleksi kitab suci Al-Quran yang ditulis tangan dan sepiring pasir yang konon dibawa oleh bangsawan Riau pertama yang menunaikan ibadah haji, yaitu Raja Ahmad Engku Haji Tua.

Jika Anda tertarik untuk mencoba permainan tradisional, Anda bisa menjajal perahu jong, yang mirip dengan perahu layar. Permainan ini melibatkan perahu diletakkan di atas laut dan dibiarkan bergerak mengikuti tiupan angin. Perahu yang digunakan biasanya memiliki warna-warna cerah yang menarik mata.

Bagi pecinta kuliner, Pulau Penyengat menawarkan beragam makanan lezat, seperti karipap yang merupakan sarapan khas Melayu berisi potongan wortel dan kentang. Selain itu, ada aneka olahan ikan dan nasi, seperti nasi malaka dan nasi dagang yang dapat dicicipi.

Bagi yang tertarik dengan sejarah dan budaya Melayu, mengunjungi Balai Adat Indra Perkasa menjadi pilihan yang tepat. Tempat ini menyajikan nuansa Melayu yang kental dan memperkenalkan lebih dalam mengenai sejarah adat Melayu.

Tak ketinggalan, Pulau Penyengat juga menawarkan pengalaman menikmati matahari terbenam alias sunset yang indah. Pantai di pulau ini menjadi spot yang ideal untuk menikmati momen sunset sekitar pukul 17.00 sembari menikmati jajanan yang dijajakan oleh para pedagang kaki lima di tepi pantai. Seluruh aktivitas ini bisa dinikmati tanpa biaya masuk ataupun biaya lain di obyek wisata, membuat pengalaman liburan semakin menyenangkan dan terjangkau.

Jelajahi Pulau Penyengat saat berada di Kepulauan Riau, dan rasakan pesona keindahan alam serta kekayaan budaya dan sejarah Melayu yang kental di pulau ini.


Masuk Nominasi ADWI 2023

Pulau Penyengat telah secara resmi diakui sebagai salah satu dari 75 Desa Wisata Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2023. Desa ini merupakan satu-satunya desa wisata di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang berhasil meraih predikat prestisius tersebut dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Menparekraf RI Sandiaga Uno secara langsung meresmikan Pulau Penyengat sebagai salah satu dari 75 desa wisata terbaik tersebut, di Balai Adat Pulau Penyengat. Acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wali Kota Tanjungpinang Rahma.

Pulau Penyengat dinilai oleh Dewan Juri ADWI berdasarkan 5 kategori penilaian, termasuk Daya Tarik Pengunjung (Keunikan dan Keaslian Alam dan Buatan-Seni dan Budaya), Suvenir (Kuliner-Fesyen-Kriya), Homestay dan Toilet, Digital dan Kreatif, serta Kelembagaan Desa Wisata dan CHSE.

"Sangat tepat Pulau Penyengat diakui sebagai desa wisata terbaik, mengingat sejarahnya sebagai pusat Kerajaan Riau-Lingga pada abad ke-18," ujar Sandi di Pulau Penyengat, Sabtu (29/7/2023).

Selain menjadi pusat Kerajaan Riau-Lingga, Pulau Penyengat juga telah menjadi pusat perkembangan budaya Melayu, termasuk dalam bidang ilmu keagamaan dan kesusastraan.

"Pulau Penyengat memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat kaya, dan saya berharap dapat mendukung Pulau Penyengat untuk menjadi pusat studi budaya Melayu," tambah Sandi.

Ini merupakan kunjungan kedua Sandi ke Pulau Penyengat setelah kunjungan sebelumnya pada Januari 2022. Ia menyatakan bahwa berbagai fasilitas di pulau tersebut telah mengalami peningkatan signifikan sejak kunjungan terakhirnya.

"Guna memberikan dukungan, kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan Kemenparekraf telah memberikan hasil dengan peningkatan sarana dan prasarana yang signifikan," ungkap Sandi.

Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengungkapkan bahwa Pemprov Kepri telah melanjutkan program revitalisasi untuk meningkatkan kualitas fasilitas di Pulau Penyengat.

"Pulau Penyengat masih membutuhkan perhatian lebih untuk menjadi destinasi wisata berkelas yang menarik wisatawan. Kami berkomitmen untuk terus merevitalisasi hingga tuntas," kata Ansar.

Program revitalisasi telah dimulai sejak tahun 2022 dengan total anggaran sebesar Rp 20,8 miliar, terdiri dari APBD Kepri sebesar Rp 5,8 miliar dan APBN sebesar Rp 15 miliar. Anggaran tersebut telah digunakan untuk memugar Masjid Raya Sultan Riau Penyegat dan melakukan perbaikan pada jalan dan drainase.

Pemprov Kepri juga telah menerima bantuan anggaran sebesar Rp 25 miliar dari Pemerintah Pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas RI) untuk merevitalisasi Pulau Penyengat.

"Anggaran dari Bappenas akan kami alokasikan untuk penerangan jalan agar pada malam hari pulau ini bisa bersinar, dan kami juga berupaya untuk membuat Pulau Penyengat menjadi zero carbon dengan mengganti bentor menjadi bentor listrik," tutup Ansar.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close