Sambangdesa.com / Surabaya - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus meningkatkan kualitas Tenaga Pendamping Professional (TPP) Desa melalui pelatihan Training of Trainer (ToT), sebagai salah satu langkah untuk mempercepat pembangunan desa.
Mendes Bertekad Tingkatkan Kualitas Pendamping Desa
“Para Tenaga Pendamping Professional (TPP) yang hadir di sini akan menjadi fasilitator dalam kegiatan atau program bimbingan teknis bagi para pegiat desa. Setelah dilatih, mereka akan bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan tersebut. Diperkirakan ada lima kader pegiat desa dari setiap desa yang akan mengikuti pelatihan ini," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, dalam keterangannya terkait acara ToT Peningkatan Partisipasi Pegiat Desa dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 2023 di Surabaya, seperti dikutip Senin (24/7/2023).
Menteri Abdul Halim menjelaskan bahwa kualitas TPP sebagai fasilitator merupakan salah satu faktor penting untuk kesuksesan kegiatan di desa.
Oleh karena itu, para TPP yang terpilih untuk mengikuti pelatihan ToT tersebut diharapkan terus meningkatkan kualitasnya dengan memahami dan menerapkan materi yang diberikan dengan baik.
“Kualitas dari pelatihan ditentukan oleh kualitas para pelatihnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan pelatih terlebih dahulu. Satu syarat yang harus dipenuhi adalah ketulusan dalam mengikuti forum ini, benar-benar memahami dengan baik, dan menerapkan ilmu yang diperoleh dengan baik pula," kata Abdul Halim Iskandar.
Mendes PDTT menyatakan bahwa hasil dari pelatihan dan bimbingan teknis bagi para pegiat desa akan sangat bergantung pada kualitas pelatihan yang saat ini berlangsung.
Pelatihan ToT ini menjadi percontohan untuk daerah-daerah lainnya, khususnya di Jawa Timur, seperti Jember, Gresik, Sampang, Bojonegoro, dan Mojokerto, di antara 30 Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Timur.
“Forum ini memiliki strategis yang sangat penting. Pelatihan yang sedang berlangsung akan menjadi percontohan bagi daerah-daerah lainnya. Lima dari 30 Kabupaten/Kota di Jawa Timur menjadi contoh percontohan ini," jelasnya.
Menteri Abdul Halim berpesan agar peserta Training of Trainer tetap berfokus dan melakukan yang terbaik untuk menjamin kesuksesan kegiatan tersebut.
“Sekali lagi, lakukan yang terbaik. Semoga diberikan kekuatan dan kesehatan baik fisik maupun mental untuk terus berkontribusi yang terbaik bagi bangsa dan negara kita," tutupnya.
Acara pelatihan ini juga dihadiri oleh Sekretaris BPSDM Asnawi Sabil, Kepala Pusat PPMDDTT Yusra, serta pendamping desa dari Kabupaten Gresik, Mojokerto, Sumenep, Jember, dan Bojonegoro.
Social Footer