Tim Abdimas Program Studi Arsitektur Lanskap Universitas Tribhuwana Tunggadewi Saat Melakukan Sosialisasi Tentang Kesiapsiagaan Bencana di SDI Sabilul Khoir / Foto: DvM |
Kondisi tersebut memerlukan perhatian serius melalui persiapan mengantisipasi, menghadapi, dan mengurangi dampak risiko bencana. Proses persiapan tersebut disebut sebagai kesiapsiagaan bencana.
Kesiapsiagaan bencana adalah proses persiapan yang dilakukan sebelum bencana terjadi untuk mengurangi kerugian dan meminimalkan dampaknya. Ini mencakup upaya preventif, preparatif, respons, dan pemulihan pasca bencana.
Tujuan utama kesiapsiagaan bencana adalah melindungi nyawa manusia dan harta benda, serta memfasilitasi pemulihan yang cepat setelah bencana.
Melihat cukup tingginya tingkat risiko bencana di Kota Batu, sejumlah dosen dari Program Studi Arsitektur Lanskap Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang berusaha berpartisipasi dalam penguatan proses kesiapsiagaan bencana masyarakat Kota Batu, khususnya para siswa sekolah yang ada di wilayah tersebut.
Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2023 yang didukung oleh LPPM UNTRI. Tim Dosen Prodi Arsitektur Lanskap yang diketuai oleh Bapak Rizki Alfian dengan menggandeng mitra Sekolah Dasar Islam Sabilul Khoir yang berada di Desa Beji Kota Batu guna memberikan sosialisasi terhadap siswa terkait Kesiapsiagaan Bencana di lingkungan sekolah.
“Kami ingin terlibat dalam penguatan kesiagaan bencana di kalangan siswa. Ini adalah bentuk partisipasi kami sekaligus bentuk kolaborasi antara sekolah dengan Universitas Tribhuwana Tunggadewi untuk memberikan wawasan dan keahlian dalam memitigasi bencana,” ucap Rizki kepada Sambang Desa.
Kegiatan Sosialisasi yang dihadiri oleh 36 siswa kelas V tersebut disambut dengan sangat antusias dikarenakan kegiatan sosialisasi kesiapsiagaan bencana di sekolah SDI Sabilul Khoir sebelumnya pernah dilaksanakan. Kegiatan tersebut langsung dipandu oleh Moch. Azkari Hisbulloh Akbar dan Ninin Khoirunnisa.
Selain sosialisasi Tim Dosen Abdimas juga melakukan simulasi siaga bencana di lingkungan sekolah yang juga disaksikan oleh siswa-siswi kelas lainnya sebagai media pembelajaran bagi seluruh siswa sekolah.
Tim Abdimas, juga memberikan kontribusi berupa konsep jalur evakuasi dan titik kumpul di lingkungan sekolah SDI Sabilul Khoir.
“Kegiatan Abdimas ini diharapkan kedua belah pihak baik perguruan tinggi dan Mitra SDI Sabilul Khoir mendapatkan kebermanfaatan, khususnya dalam membangun lingkungan sekolah Siaga Bencana.” Pungkas Rizki.
Untuk diketahui, dalam konteks kesiapsiagaan bencana, beberapa konsep penting yang perlu diketahui, seperti evaluasi Risiko, Perencanaan Darurat, Sistem Peringatan Dini, Pendidikan dan Pelatihan, Infrastruktur dan Perlindungan Bangunan, serta Kerja sama dan Koordinasi.
Kesiapsiagaan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi. Dengan memprioritaskan kesiapsiagaan bencana, diharapkan dapat mengurangi kerugian dan menderita saat bencana terjadi serta mempercepat pemulihan pasca bencana.
Social Footer