Breaking News

Desa Wisata Tompo Bulu Pangkep Sulawesi Selatan Masuk 75 Besar ADWI 2023

 

Desa Wisata Tompo Bulu Pangkep Sulawesi Selatan Masuk 75 Besar ADWI 2023
Sambangdesa.com / Pangkep - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memberikan apresiasi atas keberhasilan Desa Wisata Tompo Bulu di Kabupaten Pangajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, yang terpilih sebagai salah satu dari 75 desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua, saat kunjungannya ke Desa Tompo Bulu, Kamis (13/7/2023).

Dalam kunjungannya, Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua, menyampaikan bahwa Desa Tompo Bulu, yang berada di kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, memiliki pemandangan alam pegunungan yang indah dan udara yang sejuk. Dia menekankan bahwa jenis wisata seperti ini akan menjadi tren di masa depan, di mana wisatawan dapat berinteraksi dengan alam, produk yang ramah lingkungan, budaya lokal, dan keramahan penduduk setempat.

Indra juga mengungkapkan keyakinannya bahwa potensi yang dimiliki oleh desa tersebut, yang terletak di Kecamatan Balocci sekitar 56 kilometer dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, akan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat Tompo Bulu.

Kepala Desa Tompo Bulu, Abdul Kadir Hakim, berharap prestasi ini dapat mendorong pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di desanya. Ia berharap agar desa tersebut dapat terus maju dan berkembang di bidang ekowisata dengan dukungan dari semua pihak terkait.

Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangkep, Syahrul Sipato, serta komika asal Makassar, Arif Brata.

Desa Tompo Bulu adalah satu-satunya desa yang terletak di kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Desa ini terletak di dalam kawasan Gugusan Batu Karst, yang merupakan yang kedua terbesar di dunia setelah Cina.

Desa ini juga merupakan bagian dari Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dan memiliki potensi wisata yang melimpah. Salah satu wisata yang paling terkenal adalah Pendakian Bulusaraung, yang menjadi salah satu dari tujuh situs wisata unggulan di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dan telah lama dikenal oleh pendaki Indonesia maupun mancanegara. Selain itu, desa ini juga merupakan bagian dari Gunung Tertinggi keempat di Sulawesi Selatan dan telah diakui sebagai bagian dari Taman Bumi Geopark Maros Pangkep.

Selain itu, Desa Tompo Bulu juga menawarkan berbagai destinasi pendakian menarik seperti Pendakian Batu Putih, Air Terjun Tombolo, serta berbagai gua horisontal seperti Marakallang, Passosoang, Tunabbaka, Panrandare, Gua Batu Putih, dan Gua Vertikal Paenre. Keunikan desa ini juga terlihat dalam pemantauan satwa, di mana terdapat berbagai hewan endemik Sulawesi seperti tarsius, maca maura, burung rangkon, elang Sulawesi, dan masih banyak lagi.

Desa Tompo Bulu juga menjadi tempat yang ideal untuk mendengarkan kicauan burung dari berbagai jenis yang dengan mudah dapat dinikmati di sekitar desa tersebut.

Selain itu, tidak hanya itu saja, pemandangan persawahan di Desa Tompo Bulu juga sangat menarik dengan variasi seperti persawahan Bolapattung, Balana, Lanra'a, Kasabballang, Tammugu, Camba Cina, dan pemandangan persawahan di Lembang.

Pemandangan persawahan di Lembang telah diubah menjadi taman wisata buatan yang menarik, dilengkapi dengan spot untuk berfoto seperti balon udara, berbagai gasebo di sekitar sawah, serta tempat pembuatan gula aren yang dapat dikunjungi. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati susur sungai yang menyenangkan di sekitar area tersebut.

Edukasi penanaman padi, kacang tanah (september-oktober), sadap aren, peternakan lebah trigona, peternakan sapi.dari segi budaya ada pertunjukan mappadendang (pesta panen), Musik gambus, anggaru, tari tarian,dan pesta rakyat.sajian dari makanan khas desa ada taripan, roko'roko, madu hutan, beppa kambing, beppa letto, gula merah, teng teng kacang tanah, jahe, kemiri, beras organik, sayur tunas aren, air nira aren, sayur pakis, sayur daun kara-kara, masakan belut, masakan kepiting dan masakan tunas Rotan.

Desa Tompo Bulu sangat memelihara kearifan lokal desa diantaranya:

1. setiap pasangan calon pengantin wajib menanam pohon durian sebanyak 2 pohon Sebelum akad nikah dilaksanakan.

2. Menikah wajib digelar pada hari jum'at saja.

3. Jumat bersih dilaksanakan sepanjang tahun

4. Upacar adat atau mappalili(turun sawah)

5. tradisi ammurang (berburu hama babi ) khusus di area persawahan dan perkebunan warga diluar dari kawasan taman nasional bantimurung bulusaraung.

6. Setiap Perempuan Desa (baik Anak-Anak Maupun Orang Tua) Wajib Pakai Kerudung Saat Keluar Rumah.

Desa Tompo Bulu dihuni lebih dari 2000 jiwa dengan luas wilayah 5.752 M2 mayoritas agama islam dengan suku bugis makassar dengan bahasa mentah(dentong). Desa Tompo Bulu diawal berdirinya menurut para tokoh dituakan di desa, tokoh adat, tokoh masyarakat setempat berawal dari Sebelum tahun masehi) awal mula dipimpin 4 wilayah kakaraengan dengaan penguasaan masing masing wilayah yaitu karaeng balocci, karaeng ammarro, karaeng tonasa dan karaeng padattanga .

Hingga Pada Bulan April Tahun 1964 mulailah Desa Tompo Bulu dipimpin oleh kepala desa pertama yang dimana masa kepemimpinannya sampai pada tahun 2001 dengan masa jabatan selama 37 tahun yang terdiri dari 2 Dusun yaitu dusun I Bulu-bulu Dan Dusun II Padattangaraya,dengan 4 rukun keluarga dan 12 rukun tetangga.

Desa Tompo Bulu Berbatasan Langsung Dengan Desa Rompegading Kecamatan Camba Kabupaten Maros dan Desa Timpuseng Kecamatan Camba Kabupaten Maros .

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close