Sambangdesa.com / Kutai Kartanegara - Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen buah lai dan hasil bumi lainnya, Festival Buah Lai dan Sedekah Bumi digelar dengan meriah di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Ribuan warga turut hadir untuk menghadiri acara tersebut. Sebanyak 1.300 buah lai dirangkai menyerupai tumpeng dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Warga merasa senang dan bahagia mendapatkan buah lai dengan cuma-cuma.
Salah seorang warga yang hadir menyatakan harapannya agar kegiatan ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Dengan demikian, Desa Batuah semakin dikenal baik di Kaltim maupun di seluruh Indonesia.
"Saya berharap pemerintah bisa melanjutkan acara ini menjadi lebih besar agar Desa Batuah semakin dikenal oleh banyak orang," ujar Aminah, salah satu warga Desa Batuah.
Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, dan Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, turut hadir dalam acara Sedekah Bumi tersebut. Mereka mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh masyarakat Desa Batuah.
"Sedekah Lai adalah festival yang sama dengan beberapa festival lain di Kutai Kartanegara. Tujuannya adalah untuk menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang diberikan," jelas Rendi Solihin saat menghadiri acara tersebut pada Minggu (9/7/2023).
Rendi berharap agar buah lai yang dihasilkan oleh petani lokal menjadi ciri khas Kukar, terutama menjadi ikon Desa Batuah karena berhasil mengembangkan salah satu buah lai terbaik di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Pemerintah daerah berencana untuk mengadakan festival Sedekah Bumi Lai terbesar yang akan mencatatkan rekor MURI. Semoga terlaksana tahun depan," katanya.
Sebagai informasi, Desa Batuah dikenal sebagai penghasil buah lai terbesar di Kaltim saat ini. Tradisi Sedekah Bumi sudah menjadi bagian dari masyarakat Desa Batuah setiap tahun menjelang panen buah lai. Pemkab Kukar telah mempromosikan buah lai sebagai objek wisata.
Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, menjelaskan bahwa tahun ini Sedekah Bumi mengusung konsep berbeda dengan memperkenalkan Festival Lai. Buah lai dianggap sebagai simbol Kecamatan Loa Janan dan menjadi salah satu kearifan lokal yang menarik minat wisatawan.
"Kita bentuk buah lai menjadi gunungan atau tumpengan, jumlahnya sekitar 1.300. Kemudian disedekahkan, inilah yang kita sebut Sedekah Lai," ujar Rasyid.
Ribuan buah lai tersebut berasal dari kebun seluas 10 hektare milik Hj Nani, yang memiliki 300 pohon lai dan sering disebut sebagai wisata Dewi Belai. Wisata ini menjadi salah satu potensi pengembangan buah lai di Kabupaten Kukar.
Dalam festival ini, berbagai kegiatan diselenggarakan, termasuk pekan olahraga dusun, peresmian tribun, dan syukuran untuk jalan wisata yang dibangun oleh Pemkab Kukar.
Rasyid menambahkan bahwa Wakil Bupati Kukar berharap Festival Lai dapat masuk dalam rekor MURI tahun depan. "Jumlah buah lai tahun depan mungkin bisa mencapai 5.000. Beliau berharap festival ini dapat menjadi bagian dari kalender acara dan akan di koordinasikan dengan instansi terkait.
Tahun depan pasti akan lebih meriah, ini adalah awal dari perhelatan festival yang akan datang," tambahnya.
Social Footer