Sambangdesa.com / Maluku Tengah - Jembatan Kawanua di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, mengalami keruntuhan akibat banjir. Akibatnya, warga terpaksa menggunakan perahu dengan tarif sebesar Rp 35 ribu untuk menyeberangi sungai yang menghubungkan Kecamatan Tehoru dan Teluti.
"Tarif tersebut bervariasi tergantung jarak tempuh ke kampung. Standarnya berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 35 ribu per kepala. Itu sudah disepakati bersama masyarakat," kata Camat Tehoru, Rusman Angkotasan, pada hari Rabu (12/7/2023).
Rusman menjelaskan bahwa Kecamatan Tehoru memiliki 6 desa, sementara Teluti memiliki 10 desa. Hampir semua desa berada di wilayah pesisir, dan mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan dan petani.
"Kami berada di daerah pesisir. Sebelum jembatan dibangun, masyarakat mengandalkan transportasi laut. Mata pencaharian utama di sini adalah nelayan dan petani," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah, Abdul Latif Key, menyatakan bahwa jembatan antar-kecamatan tersebut tidak dapat digunakan lagi. Panjang jembatan tersebut mencapai 480 meter.
"Jembatan tidak berfungsi. Untuk menyeberangi sungai, warga menggunakan perahu dengan jarak sekitar 1 kilometer," kata Abdul Latif saat dikonfirmasi terpisah.
Abdul Latif menjelaskan bahwa jembatan itu dibangun pada tahun 2016 dan mengalami kerusakan akibat banjir pada Minggu malam (9/7/2023). Banjir tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi di Maluku Tengah.
"Kerusakan jembatan disebabkan oleh hujan deras dan air yang meluap. Dua bagian jembatan dengan panjang total 250 meter mengalami keruntuhan," katanya.
Sementara itu, terkait rencana pembangunan jembatan darurat, Abdul Latif menyebut bahwa BPBD hanya bertanggung jawab melakukan koordinasi. Pembangunan jembatan darurat merupakan kewenangan balai.
"Pembangunan jembatan darurat akan dilakukan oleh balai. Rencana dan pelaksanaannya langsung ditangani oleh mereka," tambah Abdul Latif.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa jembatan Kawanua di Kabupaten Maluku Tengah mengalami kerusakan akibat banjir. Akses antar-kecamatan yang menggunakan jembatan tersebut telah terputus sepenuhnya.
"Hingga saat ini, aktivitas masyarakat di area sungai tidak dapat dilakukan, baik dalam hal transportasi maupun pejalan kaki," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Maluku Tengah, Abdul Latif Key, pada hari Selasa (11/7/2023).
Jembatan dengan panjang 480 meter tersebut dilaporkan mengalami kerusakan akibat banjir pada Minggu malam (9/7/2023). Jembatan Kawanua merupakan jalur utama bagi warga setempat.
Social Footer