Atraksi Tari Caci dari Kampung Melo Labuan Bajo / Foto: Phinemo |
Kampung Melo, yang terletak pada ketinggian 624 Meter di Atas Permukaan Laut (MAPL), masih mempertahankan nilai-nilai tradisional yang kuat di antara penduduknya. Salah satu seni dan budaya yang terus dilestarikan di kampung ini adalah Tari Caci, sebuah tarian perang tradisional Manggarai Barat. Kata "Caci" berasal dari bahasa daerah yang berarti "ca" untuk satu dan "ci" untuk ujian.
Pada awalnya, Tari Caci digunakan sebagai sarana penyelesaian persengketaan antara dua pria yang bersaing untuk mendapatkan seorang perempuan. Namun, sekarang tarian ini telah berubah menjadi permainan rakyat yang dipentaskan dalam upacara adat, perayaan tahun baru, pesta panen, atau menyambut tahun baru.
Tari Caci mencerminkan nilai-nilai yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Manggarai. Hal ini menunjukkan bahwa seni tari dan permainan khas Manggarai sarat dengan nilai-nilai tersebut, yang diwujudkan secara estetis sebagai ekspresi dari kehidupan sehari-hari.
Selain itu, wisatawan yang mengunjungi kampung ini dapat mencicipi hidangan khas bernama sopi. Sopi adalah minuman tradisional yang terbuat dari pohon enau dan pinang sirih, yang disajikan oleh masyarakat setempat.
Perjamuan ini memiliki makna sebagai tanda penghormatan kepada para wisatawan yang berkunjung ke desa mereka. Tradisi ini telah diturunkan secara turun-temurun dan terus dilanjutkan hingga saat ini, untuk menjalin kedekatan dengan tamu sehingga mereka merasa seperti keluarga sendiri.
Social Footer