Musdes ini merupakan implementasi dari Permendesa Nomor 2 Tahun 2024 dan Keputusan Menteri Desa PDT Nomor 3 Tahun 2025, yang mengharuskan alokasi minimal 20 persen Dana Desa untuk program ketahanan pangan. Hadir dalam acara tersebut perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lembaga desa, pendamping desa, dan tokoh masyarakat.
Kepala Desa Permanu, Edi Suharmadji, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pengelolaan program ketahanan pangan secara profesional dan berkelanjutan. Ia berharap Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Madukismo dapat mengelola program ini dengan lebih optimal, tidak hanya untuk menjamin ketersediaan pangan, tetapi juga meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD).
“Selain ketahanan pangan, kami juga tengah merintis pengembangan Wisata Desa sebagai upaya diversifikasi ekonomi masyarakat,” tambah Edi.
Pendamping Desa, Khoirul Anwar, memberikan arahan terkait refocusing kegiatan ketahanan pangan. Ia menekankan bahwa alokasi Dana Desa sebesar 20 persen kini dapat digunakan sebagai penyertaan modal kepada BUMDesa, tidak terbatas pada rehabilitasi sarana pertanian.
“Pemerintah Desa dan BPD harus memilih kegiatan yang sesuai potensi lokal dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” jelas Khoirul.
Setelah diskusi dan musyawarah, peserta sepakat menetapkan dua program utama ketahanan pangan Desa Permanu tahun 2025, yaitu Budidaya melon premium dan Budidaya ikan lele sistem bioflog.
Selain itu, program pendukung berupa pupuk kompos dan budidaya padi turut diagendakan. Total anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai lebih dari Rp200 juta, bersumber dari Dana Desa Tahun 2025 dan dikelola oleh BUMDesa Madukismo.
Program ini disiapkan untuk meningkatkan produksi pangan lokal, memperkuat ketahanan ekonomi desa, dan membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Desa Permanu berkomitmen menjadikan ketahanan pangan sebagai pilar utama pembangunan ekonomi sekaligus mendukung visi kemandirian desa jangka panjang.
Musdes Tematik Desa Permanu menggambarkan upaya nyata sebuah desa dalam mengoptimalkan Dana Desa untuk ketahanan pangan yang berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan fokus pada budidaya melon premium dan ikan lele bioflog, desa ini membuka peluang baru bagi kesejahteraan warga sekaligus memupuk kemandirian ekonomi.
Social Footer