Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Desa Harus Semakin Maningkat

 

Sambangdesa.com / Bireuen - Partisipasi perempuan dalam proses pembangunan desa menjadi faktor krusial yang harus ditingkatkan. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyoroti keunggulan perempuan dalam hal kecermatan dan dampak yang signifikan terhadap pengelolaan keuangan. Ini diungkapkannya ketika meresmikan Wisata Pantai Cemara di Desa Lingka Kuta, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, Sabtu (5/8/2023).

Halim menyatakan, "Sertakan perempuan sebanyak mungkin dalam proses pembangunan." Ia menambahkan, "Berdasarkan pengalaman saya, saat perempuan terlibat, seringkali pengelolaannya menjadi lebih tertib dan baik karena perempuan cenderung lebih berhati-hati daripada laki-laki."

Peran perempuan dalam pembangunan bukan hanya penting, tetapi juga termasuk dalam target kelima Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu kesetaraan gender. Dalam konteks pembangunan desa, pemberdayaan perempuan juga tercantum dalam tujuan kelima SDGs Desa, yaitu partisipasi perempuan dalam perkembangan desa.

Halim berharap bahwa ketidaksetaraan gender dapat diatasi, sehingga perempuan memiliki hak yang setara dengan laki-laki dalam memberikan kontribusi sesuai peran masing-masing. Dalam acara tersebut, Halim juga mengangkat isu tentang penggunaan dana desa.

Ia menekankan bahwa kepala desa diizinkan menggunakan dana desa untuk berbagai keperluan selama hal tersebut berfokus pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa. Peningkatan kualitas SDM ini meliputi penggunaan dana desa untuk pendidikan anak usia dini (PAUD), mengurangi masalah stunting, dan memberikan bantuan finansial langsung (BLT).

"Dana desa dapat digunakan untuk apa pun selain hal-hal yang dilarang. Apapun boleh dilakukan selama memiliki keterkaitan langsung dengan dua aspek, yaitu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas SDM," ungkap Halim.